Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Tewasnya "Bonek", Komdis Panggil Panpel

Kompas.com - 04/06/2012, 19:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong berencana memanggil panitia pelaksana pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta dalam duel Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/6/2012). Pemanggilan tersebut terkait insiden yang menewaskan salah seorang "Bonek", Purwo Adi Utomo, menjelang pertandingan berakhir.

Ia mengatakan, pemanggilan panitia pelaksana (panpel) itu dilakukan untuk mengetahui apakah standar prosedur operasional (SOP) pertandingan telah dilakukan atau tidak. "Sebelum dan sesudahnya, SOP itu harus dikaji berulang-ulang. Yang kami tahu pertandingan Persebaya di Surabaya selalu ramai. Jadi kami harus tahu bagaimana SOP-nya, pengamanannya, dan berapa jumlahnya (keamanan). Kami harus mengantisipasi bagaimana kalau menang, seri, dan kalah," kata  Limbong.

Limbong sangat menyayangkan insiden kerusuhan yang berujung meninggalnya salah seorang suporter Persebaya tersebut. Ia juga menyesalkan insiden tewasnya tiga  suporter di Gelora Bung Karno seusai pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung pada duel Liga Super Indonesia, Minggu (27/5/2012).

"Insiden yang terjadi di Gelora Bung Karno harusnya jadi pelajaran bagi panpel sehingga tidak terulang kasus yang sama. Harusnya ini tidak perlu terulang jika panpelnya melakukan SOP secara standar. Nanti Komdis bisa juga memanggil perangkat pertandingan, koordinator suporternya, dan klub. Akan tetapi, itu kemudian," ujar Limbong.

Kericuhan di Surabaya terjadi saat laga memasuki menit akhir. Saat itu, para suporter Persebaya melakukan pelemparan ke lapangan dan bangku pemain cadangan. Beberapa suporter bahkan berusaha masuk ke lapangan. Kejadian ini menimbulkan kericuhan antara "Bonek", penggemar fanatik Persebaya, dan polisi.

Polisi berusaha menghalau massa yang sebagian besar berada di tribun ekonomi sisi selatan dengan menggunakan gas air mata. Akibatnya, ratusan Bonek berebut turun sambil berdesak-desakan. Korban diduga tewas terinjak-injak saat peristiwa ini berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com