LIVERPOOL, KOMPAS.com — Pelatih Liverpool, Kenny Dalglish, masih belum terima atas keputusan wasit yang menolak menerima bahwa tandukan striker Andy Carroll ke gawang Chelsea adalah gol yang sah. Menurut pelatih asal Skotlandia itu, ini saatnya teknologi garis gawang benar-benar harus digunakan.
Drama terjadi pada delapan menit sebelum tuntasnya babak kedua laga final Piala FA antara Liverpool dan Chelsea di Wembley, Sabtu (5/5/2012). Tandukan Carroll yang ditepis kiper Chelsea, Petr Cech, nyaris melampaui garis gawang. Bomber Inggris itu mengira telah mencetak gol. Namun, hakim garis tak memberi konfirmasi terjadinya gol. Liverpool pun kalah 1-2 dari pasukan Roberto Di Matteo itu.
Dalglish menegaskan, wasit tentu akan lebih mudah untuk melakukan penilaian jika menggunakan teknologi garis gawang sehingga tak merugikan timnya.
"Tak ada alasan untuk tidak memakai teknologi garis gawang karena itu akan sangat membantu wasit dan hakim garis. Itu tak akan mempermalukan mereka dengan cara apa pun. Jadi, saya tak bisa memahami jika alasan itu tak digunakan," ungkapnya seperti dilansir Mirror Football.
Badan sepak bola dunia, FIFA, dalam pernyataan resminya menyatakan, uji coba terakhir teknologi garis gawang akan dilakukan pada bulan April hingga Mei. Hasil serangkaian uji coba itu akan diputuskan dalam pemungutan suara pada 2 Juli.
FIFA berharap, salah satu teknologi garis gawang bisa diterapkan dalam Piala Dunia Klub di Jepang pada Desember mendatang. Namun, penyelenggara Premier League berharap teknologi bisa dipasang di 20 stadion sebelum musim baru bergulir pada bulan Juli.
Dalglish merasa bahwa teknologi ini penting untuk segera diterapkan. Pasalnya, semakin lama diterapkan, pelatih berjuluk "King Kenny" itu menilai, makin banyak pihak yang dirugikan.
"Ini akan sangat membantu daripada merugikan semua orang. Pertandingan bahkan tak perlu berhenti. Saya dapat melanjutkan dan seseorang bisa berteriak, 'gol' atau 'tidak gol'," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.