Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Kesialan Ibra di Liga Champions

Kompas.com - 04/04/2012, 17:09 WIB

KOMPAS.com - Banyak yang berpendapat, jika sebuah klub ingin merajai liga domestik, maka datangkanlah seorang Zlatan Ibrahimovic. Ya memang hal itu terbukti. Klub-klub seperti Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona dan yang terakhir AC Milan sudah membuktikan manisnya mitos tersebut. Namun ternyata, mitos itu tak berlaku di Liga Champions.

Datang dari Malmo FF, Ibra sukses mengorbitkan namanya di Ajax Amsterdam. Bersama tim ibukota Belanda tersebut, penyerang jangkung ini berhasil meraih titel Liga Eredivisi pada musim 2001-02 dan 2003-04.

Di Liga Champions sendiri, Ibra gagal mengangkat Ajax untuk berprestasi. Di musim 2002-03, Ajax harus terhenti di tangan Milan di babak 16 besar, sedangkan di musim berikutnya, Ajax gagal melangkahi babak fase grup setelah terdampar di dasar klasemen.

Setelah itu, Ibra pun memutuskan pindah ke ranah Italia untuk memperkuat Juventus. Di musim pertamanya, dirinya membawa "Si Nyonya Tua" menguasai Italia setelah merengkuh gelar Scudetto. Tetapi lagi-lagi saat menyangkut urusan Liga Champions, Ibra gagal meloloskan Juve ke semifinal setelah disingkirkan oleh Liverpool.

Musim berikutnya, dominasi Juve di Serie A terus berlanjut. Scudetto kembali berhasil dibawa pulang oleh Ibra dan kawan-kawan ke Turin, tetapi lagi-lagi langkah Juve terhenti di babak delapan besar Liga Champions setelah dihajar Arsenal.

Ibra pun lalu membawa ketidakberuntungan itu saat memutuskan pindah ke Inter Milan karena Juve terdegradasi akibat tersangkut kasus Calciopoli. Gelar Scudetto yang diraih pria pemegang sabuk hitam taekwondo itu bersama Juve dalam dua musim terakhir akhirnya dicabut.

Bersama tim berjuluk "Nerrazuri", suami model Helena Seger ini terus menunjukkan tajinya sebagai penguasa liga lokal dengan menggondol gelar Serie A sejak musim 2006-07 hingga 2008-09. Tetapi lagi-lagi, perjalanan Ibra di Liga Champions bersama Inter tak kunjung membaik. Dalam kurun waktu tiga musim, perjalanan Ibra bersama tim Massimo Moratti tersebut hanya mentok di babak 16 besar Liga Champions.

Sambil mengindamkan gelar Liga Champions, pada musim 2009-10, Ibra akhirnya memutuskan hengkang ke Barcelona. Tetapi ternyata kesialan menimpa klub yang ditujunya. Ibra gagal membawa Barca mempertahankan gelar Liga Champions karena disingkirkan oleh Inter di semifinal.

Ketika itu Inter yang dinakhodai oleh Jose Mourinho berhasil meraih gelar Liga Champions sekaligus menyakitkan hati Ibra yang berambisius meraih gelar pertamanya di kompetisi tertinggi antar klub benua Eropa tersebut. Tetapi taji Ibra di liga domestik tak kunjung luntur lantaran di musim tersebut, Ibra berhasil mempersembahkan gelar La Liga bagi tim berjuluk "Blaugrana".

Gagal bersama Milan

Setelah dikabarkan bersitegang dengan Pep, Ibra memutuskan kembali ke Italia untuk memperkuat Milan. Milan yang dikenal mempunyai tradisi kuat dalam gelaran Liga Champions ternyata tak banyak membantu Ibra dalam merengkuh mimpinya tersebut. Walau pada musim 2010-11 sukses mengakhiri dahaga Milan dalam menjuarai Serie A selama tujuh tahun terakhir, Ibra gagal membawa Milan melangkahi Tottenham Hotspurs di babak 16 besar.

Dan pastinya yang masih segar dalam ingatan kita, Ibra kembali gagal memenuhi ambisinya yang telah lama terpendam setelah Selasa atau Rabu (4/4/2012) dini hari WIB, Milan disingkirkan Barcelona dengan agregat 1-3 pada babak delapan besar Liga Champions di Camp Nou. Jelas hasil tersebut makin menggambarkan kesialan seorang Zlatan Ibrahimovic di Liga Champions walau catatan suksesnya di perebutan gelar liga domestik untuk klub yang diperkuatnya tak perlu diragukan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com