Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Diberi Waktu hingga 15 Juni

Kompas.com - 31/03/2012, 03:32 WIB

Zurich, Kamis - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia diberi tenggat hingga 15 Juni 2012 untuk dapat menyelesaikan masalah dualisme kompetisi nasionalnya.

Hal tersebut merupakan salah satu butir putusan yang ditetapkan dalam pertemuan anggota Komisi Eksekutif FIFA yang berlangsung di kantor pusat di Zurich, Swiss.

Pertemuan Komisi Eksekutif FIFA, yang dipimpin langsung oleh Presiden FIFA Joseph S Blatter, digelar selama dua hari. Pertemuan dimulai Kamis (29/3) dan berakhir Jumat kemarin.

Sesuai dengan keterangan resmi yang disampaikan melalui FIFA.com, ditegaskan jika PSSI tidak mampu menyelesaikan masalah internalnya hingga 15 Juni mendatang, masalah munculnya kompetisi ilegal liga utama di luar kompetisi resmi PSSI itu bakal diserahkan kepada Komisi Tanggap Darurat FIFA.

Farid Rahman, Wakil Ketua Umum PSSI, yang dihubungi pada Jumat malam setelah dikeluarkannya keterangan resmi FIFA melalui FIFA.com tersebut, menegaskan, PSSI tetap optimistis dapat melakukan rekonsiliasi. ”Insya Allah mereka (pengelola ISL) masih punya niat dan nurani untuk memperbaiki sepak bola nasional,” kata Farid.

Seperti diketahui, sejak pergantian kepengurusan PSSI dari era Nurdin Halid ke Djohar Arifin, Indonesia memiliki dua kompetisi liga utama lokal. Liga utama yang berada di bawah bendera PSSI adalah Liga Primer Indonesia (IPL). Liga ini diikuti 12 kesebelasan. Adapun kompetisi di luar PSSI menamakan dirinya Liga Super Indonesia (ISL). Kompetisi ini diikuti 18 klub.

Tak berprestasi

Sekalipun berita sepak bola Indonesia selalu ingar-bingar tentang berbagai persoalan yang terjadi dalam kepengurusan induk organisasinya, prestasi cabang sepak bola Indonesia tidak seheboh pemberitaan persoalan kepengurusannya.

Jangankan di Asia, di kawasan Asia Tenggara dengan SEA Games yang dua tahun sekali pun Indonesia tidak pernah juara sejak tahun 1991. Terakhir, pada SEA Games Jakarta-Palembang 2011, Indonesia menjadi runner- up. (NIC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com