Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Payudara dan Produksi ASI

Kompas.com - 24/03/2012, 09:42 WIB

TANYA :

Saya baru mempunyai bayi, usianya sudah 3 bulan. Pada saat usia bayi 0-3 bulan, bayi saya tidak diberi ASI ekslusif (campur sufor + ASI), dikarenakan ASI saya sedikit. Anehnya, ASI saya suka menetes, tetapi kalau dipompa hanya dapat 20 mililiter. Saya sebenarnya ingin sekali memberikan ASI ekslusif. Apakah anggapan saya saja bahwa produksi ASI saya sedikit, atau sebenarnya bisa lebih banyak? Apakah bentuk payudara juga berpengaruh, karena ukurannya tidak terlalu besar? Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Mohon solusinya, terimakasih.

(Rina, 26, Bandung)


JAWAB :

Dear Ibu Rina

Terima kasih atas pertanyannya. Kami mengerti kekhawatiran ibu. Yang patut dicatat, keinginan ibu terlihat jelas di sini bahwa ingin tetap menyusui. Hal pertama yang sebaiknya dipahami adalah mengetahui cara kerja produksi ASI  “semakin sering dikeluarkan semakin banyak produksi.”

Pengalaman ibu di tiga bulan pertama dengan mencampur pemberian ASI dan formula menjadikan intensitas ibu mengeluarkan ASI menurun, sehingga yang diproduksi pun juga menurun.  Hal ini mempengaruhi hormon oksitoksin, yaitu hormon yang mengalirkan ASI, dimana pikiran sangatlah berpengaruh.

Pemikiran bahwa ASI sedikit akan mempengaruhi pengaliran ASI, sehingga ASI yang sebenarnya ada dalam payudara tidak berhasil dikeluarkan/dialirkan. Dalam hal ini, ibu sebaiknya lebih rileks, tenangkan pikiran, agar hormon oksitoksin dapat bekerja dengan maksimal.

Mengenai bentuk dan ukuran payudara, tidaklah berpengaruh, setiap payudara terdiri dari pabrik ASI, lemak, dan saluran ASI. Jadi ibu, teruslah menyusui sesering mungkin, kombinasikan menyusui langsung dari payudara dan memerah, sehingga pengeluaran ASI semakin sering dan dengan begitu produksi akan meningkat.

Lakukan juga kontak kulit, yaitu ibu dan bayi  tidak menggunakan baju, ibu mendekap bayi, dengan begitu merangsang hormon oksitoksin. Tetap semangat ya ibu…

Salam ASI!

Farahdibha

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Badminton
Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

5 Fakta Atalanta Vs Leverkusen: Sejarah La Dea, Rusaknya Rekor Xabi Alonso

Liga Lain
Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Hattrick di Final Liga Europa, Ademola Lookman Cetak Sejarah

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com