MANCHESTER, KOMPAS.com — Kekalahan beruntun dalam dua pertandingan terakhir mengikis probabilitas juara Manchester City di Premier League dan Liga Europa. Meski begitu, Pelatih Roberto Mancini mengaku tak sedikit pun kehilangan keyakinan bahwa timnya mampu menjuarai kedua ajang itu.
City kalah 0-1 dari Sporting Lisbon pada leg pertama putaran ketiga Liga Europa, 8 Maret silam. Tiga hari setelahnya, City menyerah 0-1 kepada Swansea City dalam lanjutan Premier League. Akibatnya, koleksi poin City tertahan di angka 66 dan, dengan begitu, digusur dari puncak klasemen oleh Manchester United (MU) yang memiliki 67 poin. City dan MU sama-sama sudah melakoni 28 laga Premier League.
Pertandingan terdekat City adalah leg kedua putaran ketiga Liga Europa, di Etihad Stadium, Kamis (15/3/2012). Pada hari yang sama, MU juga akan melakoni pertandingan leg kedua putaran ketiga Liga Eropa melawan Athletic Bilbao, di San Mames, dengan bekal kekalahan 2-3 pada leg pertama.
Menurut Mancini, akan lebih baik bagi City jika MU berhasil menyingkirkan Bilbao karena, jika tidak, MU hanya akan fokus pada Premier League dan itu tidak baik untuk City.
"Takdir kami masih di tangan kami sendiri dan sekarang adalah waktunya untuk menjadi kuat. Jika kami ingin mengubah mentalitas kami, kami harus berusaha dan memenangi setiap pertandingan," ujar Mancini.
"Sepanjang sejarah, tim besar menjuarai gelar liga dan meraih trofi di ajang Eropa. Jika kami ingin sukses, kami harus berusaha dan memenangi semua ajang yang kami ikuti."
"Tentu, ada tekanan pada kami karena kami ingin menjadi juara. Jika Manchester United tersingkir oleh Athletic Bilbao, mungkin itu akan memberikan keuntungan bagi mereka di sisa pekan Premier League. Untuk alasan itu, kami berharap mereka menang di Spanyol," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.