Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilic: Ada Peluang di Grup Maut

Kompas.com - 14/03/2012, 01:11 WIB

SLAVEN Bilic merupakan pelatih timnas muda fenomenal. Menangani Kroasia sejak 25 Juli 2006 kala umurnya masih 36 tahun, dia langsung memberi harapan besar.

Pada pertandingan pertamanya, Kroasia mengalahkan Italia 2-0 dalam pertandingan persahabatan. Nama bilic pun makin moncer. Apalagi, pada kualifikasi Piala Eropa 2008, Kroasia menyingkirkan Inggris. Di putaran final, Kroasia tampil sebagai juara grup, memenangkan semua pertandingannya, termasuk menundukkan Jerman 2-1.

Meski Kroasia tersingkir di perempat final, Bilic tetap dianggap pelatih muda fenomenal. Bahkan, ketika Kroasia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 pun, dia tak terlalu dihujat karena timnya tampil memuaskan.

Kini, dia kembali membawa Kroasia ke putaran final Piala Eropa 2012. Tugas berat diemban Bilic. Apalagi, Kroasia berada di Grup C yang dianggap maut. Sebab, selain ada juara bertahan Spanyol, juga Italia dan Republik Irlandia.

Apa kata Bilic tentang Piala Eropa 2012? Berikut wawancara Bilic dengan Reuters.

Kroasia berada di grup maut. Apa pendapat Anda?

"Spanyol lawan terberat. Tapi, yang membuat mudah dalam persiapan karena kami tahu bagaimana kekuatan lawan yang akan kami hadapi."

Apakah Kroasia bisa mengulang sukses di Piala Eropa 2008?

"Kami berada di grup yang berat. Tapi, bukan berarti kami tak memiliki peluang untuk melaju."

Anda melihat peluang itu?

"Dalam sepak bola selalu ada kejutan dari pekan ke pekan. Spanyol tim terbaik. Mereka juara bertahan Piala Dunia. Tapi, Swiss mampu mengalahkan mereka. Cile, Paraguay, dan Belanda juga menyulitkan Spanyol (dalam partai persahabatan). Perjalanan Spanyol di Piala Eropa 2008 juga tak mudah. Mereka sempat kesulitan lawan Italia di perempat final, sebelum menang lewat adu penalti."

Punya tips melawan Spanyol?

"Ketika melawan Spanyol, ini menjadi terserah mereka, bukan terserah Anda. Mereka seperti tim Barcelona. Kita semua sudah tahu kiprah mereka dalam empat tahun terakhir ini banyak tim mencoba segalanya untuk mengalahkan mereka. Beberapa tim mencoba menyerang mereka dan kalah. Beberapa tim bermain normal saja dan kalah juga. Kebanyakan tim mencoba tampil bertahan saat melawan Spanyol. Tapi, mereka tetap menemukan cara menekan."

Jadi, adakah resep mengalahkan Spanyol?

"Seperti sebuah kontradiksi. Tapi, meski Spanyol adalah lawan terberat, kami justru merasa mudah mempersiapkan pertandingan lawan mereka. Anda harus mengurangi satu cara bermain, mencoba mendobrak mereka tanpa mengerahkan pemain.
Kita punya ide berbeda tentang bagaimana meladeni mereka. Tapi, mereka pernah mengalami kesulitan dalam sebuah pertandingan dan Anda tinggal mempelajarinya."

Anda merombak staf pelatih?

"Tidak. Staf pelatih tak jauh berbeda dengan tim pada 2008. Setengahnya adalah orang yang sama. Kami memiliki pengalaman positif untuk tumbuh. Ini memudahkan kerja saya. Kami harus mengulang prestasi empat tahun lalu. Tentu, (prestasi di Euro 2008) banyak membantu kami."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

    Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

    Internasional
    Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

    Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

    Liga Indonesia
    Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

    Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

    Internasional
    Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

    Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

    Sports
    Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

    Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

    Badminton
    Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

    Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

    Timnas Indonesia
    Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

    Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

    Internasional
    Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

    Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

    Internasional
    Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

    Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

    Internasional
    Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

    Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

    Internasional
    Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

    Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

    Liga Indonesia
    Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

    Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

    Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

    Internasional
    Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

    Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

    Internasional
    Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

    Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com