SLAVEN Bilic merupakan pelatih timnas muda fenomenal. Menangani Kroasia sejak 25 Juli 2006 kala umurnya masih 36 tahun, dia langsung memberi harapan besar.
Pada pertandingan pertamanya, Kroasia mengalahkan Italia 2-0 dalam pertandingan persahabatan. Nama bilic pun makin moncer. Apalagi, pada kualifikasi Piala Eropa 2008, Kroasia menyingkirkan Inggris. Di putaran final, Kroasia tampil sebagai juara grup, memenangkan semua pertandingannya, termasuk menundukkan Jerman 2-1.
Meski Kroasia tersingkir di perempat final, Bilic tetap dianggap pelatih muda fenomenal. Bahkan, ketika Kroasia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 pun, dia tak terlalu dihujat karena timnya tampil memuaskan.
Kini, dia kembali membawa Kroasia ke putaran final Piala Eropa 2012. Tugas berat diemban Bilic. Apalagi, Kroasia berada di Grup C yang dianggap maut. Sebab, selain ada juara bertahan Spanyol, juga Italia dan Republik Irlandia.
Apa kata Bilic tentang Piala Eropa 2012? Berikut wawancara Bilic dengan Reuters.
Kroasia berada di grup maut. Apa pendapat Anda?
"Spanyol lawan terberat. Tapi, yang membuat mudah dalam persiapan karena kami tahu bagaimana kekuatan lawan yang akan kami hadapi."
Apakah Kroasia bisa mengulang sukses di Piala Eropa 2008?
"Kami berada di grup yang berat. Tapi, bukan berarti kami tak memiliki peluang untuk melaju."
Anda melihat peluang itu?
"Dalam sepak bola selalu ada kejutan dari pekan ke pekan. Spanyol tim terbaik. Mereka juara bertahan Piala Dunia. Tapi, Swiss mampu mengalahkan mereka. Cile, Paraguay, dan Belanda juga menyulitkan Spanyol (dalam partai persahabatan). Perjalanan Spanyol di Piala Eropa 2008 juga tak mudah. Mereka sempat kesulitan lawan Italia di perempat final, sebelum menang lewat adu penalti."
Punya tips melawan Spanyol?
"Ketika melawan Spanyol, ini menjadi terserah mereka, bukan terserah Anda. Mereka seperti tim Barcelona. Kita semua sudah tahu kiprah mereka dalam empat tahun terakhir ini banyak tim mencoba segalanya untuk mengalahkan mereka. Beberapa tim mencoba menyerang mereka dan kalah. Beberapa tim bermain normal saja dan kalah juga. Kebanyakan tim mencoba tampil bertahan saat melawan Spanyol. Tapi, mereka tetap menemukan cara menekan."
Jadi, adakah resep mengalahkan Spanyol?
"Seperti sebuah kontradiksi. Tapi, meski Spanyol adalah lawan terberat, kami justru merasa mudah mempersiapkan pertandingan lawan mereka. Anda harus mengurangi satu cara bermain, mencoba mendobrak mereka tanpa mengerahkan pemain. Kita punya ide berbeda tentang bagaimana meladeni mereka. Tapi, mereka pernah mengalami kesulitan dalam sebuah pertandingan dan Anda tinggal mempelajarinya."
Anda merombak staf pelatih?
"Tidak. Staf pelatih tak jauh berbeda dengan tim pada 2008. Setengahnya adalah orang yang sama. Kami memiliki pengalaman positif untuk tumbuh. Ini memudahkan kerja saya. Kami harus mengulang prestasi empat tahun lalu. Tentu, (prestasi di Euro 2008) banyak membantu kami."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.