LONDON, MINGGU -
Tanda bakal tercapainya target itu kian nyata setelah Tottenham melibas Newcastle United, 5-0 (4-0), pada laga Liga Inggris di White Hart Lane, Sabtu (11/2) atau Minggu dini hari WIB. Hasil ini seolah menjadi berkah lanjutan bagi Redknapp, yang tiga hari sebelumnya dibebaskan dari dakwaan penggelapan pajak.
Bersamaan pada hari itu, Fabio Capello mundur dari pelatih timnas Inggris sebagai protes atas keputusan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mencopot posisi kapten timnas John Terry. Sejak hari itu, Redknapp (64) terus disebut-sebut kandidat kuat pelatih timnas Inggris.
”Saya fokus sepenuhnya pada apa yang saya lakukan di sini,” kata Redknapp seusai laga timnya melawan Newcastle, ”Tidak adil bagi Tottenham, pemain, dan suporter jika hal itu tidak saya lakukan.”
”Kami ingin bermain di Liga Champions lagi. Kami unggul 10 poin di atas Arsenal dan Chelsea. Saya melihat selisih poin itu di antara kami dan mereka serta berusaha mempertahankannya.”
Saat menjamu Newcastle, Tottenham sudah memimpin 4-0 saat laga baru berjalan 34 menit lewat gol bek Benoit Assou-Ekotto (menit ke-4), striker rekrutmen baru Louis Saha (ke-6 dan ke-20), serta Niko Kranjcar (ke-34). Babak kedua, striker pinjaman Emmanuel Adebayor menambah satu gol, menit ke-64.
Selama laga berlangsung, kepada Redknapp, suporter Tottenham berulang kali meneriakkan, ”Kami ingin Anda bertahan.” Kemenangan itu membuat Tottenham kokoh di peringkat ketiga klasemen sementara dengan nilai 53 atau 10 poin di atas penguntitnya, Arsenal dan Chelsea.
Setelah diselingi laga putaran kelima Piala FA di kandang Stevenage, Minggu depan, Tottenham menjalani dua laga berat di kandang Arsenal (26 Februari) dan menjamu Manchester United (4 Maret).
Dari laga lain, Arsenal membalik ketertinggalan 0-1 hingga menit ke-70 menjadi kemenangan 2-1 berkat gol dua pemain pengganti, Aaron Ramsey (menit ke-75) dan Thierry Henry (ke-90) dalam lawatan ke markas Sunderland, Stadium of Light.
Gol penentu kemenangan Arsenal itu, yang menggeser posisi Chelsea—menyerah 0-2 di kandang Everton, merupakan kontribusi terakhir Henry bagi Arsenal. Striker berusia 34 tahun yang dipinjam singkat Arsenal itu harus kembali ke klubnya di Liga Utama Sepak Bola Amerika Serikat, New York Red Bulls.
Arsenal dan Chelsea memiliki nilai dan jumlah selisih gol yang sama, yakni 43 poin dan surplus 13 gol. Namun, Arsenal lebih unggul dalam produktivitas mencetak gol (48-35) ketimbang Chelsea (44-31).