Libreville, minggu
Zambia memastikan ke semifinal setelah mengalahkan 10 pemain Sudan, 3-0. Zambia, yang terakhir kali melaju ke semifinal 16 tahun lalu, akan menghadapi pemenang laga antara Ghana dan Tunisia.
Pantai Gading, yang mengawali Piala Afrika 2012 dengan gamang, mampu menemukan keseimbangan permainan di setiap lini pada laga perempat final. Strategi rotasi enam pemain dari skuad saat menundukkan Angola, 2-0, juga berjalan mulus.
Keberadaan para pemain bintang yang memperkuat klub-klub Eropa juga menjadi kekuatan vital saat membongkar pertahanan kokoh Guinea-Ekuatorial.
Bomber andalan Pantai Gading, Didier Drogba, menjadi inspirator permainan dengan mencetak dua gol pada menit ke-36 dan ke-69. Penyerang veteran Chelsea itu mampu bangkit untuk mencetak gol setelah tendangan penaltinya pada awal babak pertama digagalkan oleh kiper Guinea-Ekuatorial, Emanuel-Danilo Clementino.
Gelandang kreatif dengan mobilitas tinggi, Yaya Toure, mencetak gol ketiga Pantai Gading melalui tendangan bebas spektakuler pada menit ke-81.
Drogba mengaku mampu bangkit setelah didukung penuh oleh rekan-rekan setimnya.
”Rekan-rekan satu tim mendorong saya dan memberikan dukungan yang besar. Saya harus kembali ke dalam permainan dan berutang gol-gol ini kepada mereka. Saya bahagia mencetak gol ini untuk mereka dan saya bangga kepada rekan-rekan saya,” ujar Drogba.
Jika Pantai Gading dan Ghana melaju ke final, perebutan juara itu menjadi laga paling ideal dua tim unggulan. Pantai Gading dan Ghana bertemu pada final Piala Afrika 1992. Kedua tim bermain 0-0 dan harus menjalani adu penalti. Pantai Gading merebut juara untuk pertama kali setelah mengalahkan Ghana, 11-10, dalam adu penalti itu.
Pelatih Zambia Herve Renard menegaskan, mereka tidak gentar menghadapi tim mana pun. Ghana ataupun Tunisia akan dihadapi oleh Zambia untuk melaju ke partai final.