Tragedi Motivasi Bradley Bawa Mesir ke Brasil

KAIRO, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Mesir Bob Bradley mengajak masyarakat Mesir tabah dan tetap bersatu menghadapi tragedi tewasnya 74 orang dalam kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan Liga Mesir antara Al-Masry dan Al-Ahly, di Port Said, Rabu 91/2/2012). Bradley juga mengaku tidak mempertimbangkan meninggalkan Mesir dan tetap fokus pada misi membawa Mesir ke Piala Dunia 2014 Brasil.

"Saya tidak memikirkan (masa depan saya) sama sekali hari ini. Hati dan pikiran kami tertuju kepada keluarga korban. Kami ingin menunjukkan rasa hormat untuk orang-orang yang kehilangan nyawa mereka dan untuk orang yang paling terkena dampak tragedi ini," ujar Bradley.

"Ini adalah tragedi karena terjadi di lapangan sepak bola. Melihat begitu banyak orang muda tewas adalah sesuatu yang mengerikan dan sesuatu yang sangat menyedihkan bagi setiap orang yang tinggal di Mesir. Semua orang Mesir merasakan itu hari ini."

"Mimpi orang-orang di sini adalah tampil di Piala Dunia. Kami datang ke sini untuk bekerja sama dengan orang-orang dan Federasi Sepak Bola Mesir (EFA) untuk berusaha meraih mimpi itu."

"Ke mana pun Anda pergi, setiap orang yang Anda temui punya mimpi yang sama. Itulah yang membawa Anda ke sini, yaitu gagasan bahwa kami akan bekerja dan melakukan segala yang kami mampu untuk mewujudkan itu."

"Mereka harus kuat. Mereka harus selalu menyadari harapan akan masa depan dan meraih hal besar untuk Mesir sebagai negara dan, sebagai tim sepak bola, menyadari bahwa kekuatan muncul dari persatuan," tuturnya.

Mesir punya jadwal kualifikasi Piala Dunia melawan Mozambik pada 1 Juni mendatang. Bradley akan mengalami kesulitan menyiapkan tim secara maksimal, mengingat EFA dibekukan pemerintah, akibat tragedi berdarah, Rabu lalu untuk jangka waktu yang belum ditentukan.