Pascatragedi, Pelatih Al-Ahly Pulang Kampung

KAIRO, KOMPAS.com — Insiden berdarah yang terjadi seusai pertandingan Liga Mesir antara Al-Masry dan Al-Ahly, Rabu (2/2/2012) waktu setempat, berdampak terhadap sejumlah anggota tim. Pelatih Al-Ahly, Manuel Jose, mengaku terguncang dan berniat hengkang dari klub tersebut. Bahkan, dia kini sudah pulang ke negaranya, Portugal.

Kerusuhan pecah setelah Al-Masry memenangkan pertandingan dengan skor 3-1. Ribuan pendukung Al-Masry kemudian menyerbu lapangan serta mengejar pemain dan staf Al-Ahly. Sedikitnya 74 orang tewas dan ribuan orang mengalami luka-luka dalam insiden itu.

Jose mengaku, di tengah-tengah insiden itu, dia sempat mendapat pukulan dari sekelompok pendukung Al-Masry. Bahkan, kata Jose, mereka mengejar pemain dan anggota tim Al-Ahly hingga masuk ke ruang ganti.

"Di sana saya melihat sejumlah pendukung tim meninggal, dan kami tidak bisa melakukan apa-apa. Meskipun tidak terjadi apa-apa terhadap para pemain, semua ini menyedihkan," ujar Jose seperti dilansir Soccernet.

"Sekarang, saya harus mulai memikirkan kelanjutan karier saya di sini. Meskipun semua orang menilai saya cukup baik, kejadian ini telah mengubah hidup saya," lanjutnya lagi.

Dilansir situs resmi klub Al-Ahly, Jose kini dikabarkan sedang kembali ke negara asalnya, Portugal. Hingga sejauh ini, belum ada keterangan apakah pelatih berusia 65 tahun itu akan berhenti untuk membela klub yang sudah ditanganinya sejak awal 2000 tersebut.