Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euro 2004, Kejutan dari "Negeri Para Dewa"

Kompas.com - 03/01/2012, 06:49 WIB

YUNANI lebih dikenal memiliki kisah dan mitos yeng berkenaan dengan dewa. Sebab itu, mereka disebut "Negeri Para Dewa". Menyimak sejarah dan mitos negeri itu lebih menarik daripada mengikuti dan menyimak sepak bola mereka.

Namun, di Piala Eropa 2004 ceritanya lain. Yunani justru memberikan kejutan besar di dunia pesepakbolaan Eropa. Yunani yang tak pernah diperhitungkan sebelumnya dan selalu dianggap kelas dua atau bahkan kelas tiga, justru tampil sebagai juara setelah menekuk tuan rumah Portugal 1-0 di partai final.

Piala Eropa kali ini diadakan di Portugal untuk pertama kalinya. Tentu, banyak yang memprediksi Portugal yang saat itu dilatih oleh Luiz Felipe Scolari akan tampil sebagai yang terbaik. Apalagi jika melihat komposisi pemain Portugal yang kala itu diperkuat pemain-pemain bintang seperti Luis Figo, Rui Costa, Simao Sabrosa, Cristiano Ronaldo dan beberapa pemain bintang lainnya.

Bandingkan dengan Yunani yang kala itu hanya dibekali pemain "level dua" seperti Angelos Charisteas, Angelos Basinas, Giorgios Karagounis, Theodoros Zagorakis, dan tentu sang kiper Antonios Nikopolidis.

Namun, Pelatih Yunani, Otto Rehhagel, mampu mengoptimalkan materi pemain yang ada. Ia bisa membuat perhitungan di atas kertas tak terbukti sama sekali. Yunani sudah mampu membuat Portugal tak berdaya di laga pembuka Piala Eropa 2004. Tampil dengan kekuatan terbaik, Portugal justru takluk dengan skor 1-2. Gol kemenangan Yunani dicetak oleh Karagounis pada menit ke-7 dan Basinas pada menit ke-51 lewat titik putih.

Di laga kedua, Yunani kembali membuat mata pecinta sepak bola terpana. Pasukan "Ethniki" mampu menahan imbang 1-1 Spanyol yang diperkuat nama beken seperti Raul Gonzales, Iker Casillas, Carles Puyol dan Fernando Morientes.

Penampilan memukau Yunani kembali memakan korban tim besar di perempat final. Kali ini, Perancis yang dilempar dari kejuaraan empat tahunan tersebut. Yunani menang tipis 1-0 lewat gol Charisteas pada menit ke-65.

Lalu, Republik Ceko yang kala itu masih memiliki tim tangguh, juga mereka libas di semifinal. Yunani pun melangkah ke final dan kembali bersua dengan Portugal. Lagi-lagi, pasukan Otto Rehagel mempermalukan tuan rumah. Charisteas menjadi bintang dengan mencetak gol tunggal pada menit ke-57.

Memang, permainan Yunani kurang menarik. Mereka lebih berkonsentrasi bertahan dan menjaga kekompakan, kemudian sesekali melancarkan serangan balik. Tapi, strategi ini yang sering membuat lawan frustrasi, kemudian jadi lengah. Dan, saat kelengahan itu Yunani pintar mengambil kesempatan. Tidak harus produktif, tapi yang penting menang. Dan, gaya dan strategi itu yang mengantarkan Yunani menjadi juara.

"Ini merupakan pencapaian luar biasa untuk sepak bola Yunani dan khsusunya sepak bola Eropa. Kami mengambil keuntungan dari kesempatan kami. Lawan lebih baik secara teknik ketimbang kami, tapi kami mampu memanfaatkan kesempatan. Yunani membuat sejarah dalam sepak bola. Ini adalah sensasi," kata Rehhagel setelah laga.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG vs Dortmund, Bayern vs Real Madrid

    Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG vs Dortmund, Bayern vs Real Madrid

    Liga Champions
    Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

    Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

    Badminton
    Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

    Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

    Timnas Indonesia
    Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

    Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

    Sports
    Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekat Satoru Mochizuki Untuk Garuda Pertiwi

    Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekat Satoru Mochizuki Untuk Garuda Pertiwi

    Timnas Indonesia
    Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

    Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

    Timnas Indonesia
    Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

    Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

    Internasional
    Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

    Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

    Badminton
    Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

    Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

    Badminton
    Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

    Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

    Badminton
    Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

    Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

    Liga Indonesia
    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

    Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

    Liga Italia
    Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

    Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

    Liga Italia
    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Liga Italia
    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Liga Inggris
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com