Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djohar Nilai Alasan KLB adalah Fitnah

Kompas.com - 20/12/2011, 19:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menyangkal bahwa kinerja kepengurusannya melanggar statuta. Menurut dia, hal itu adalah fitnah sebagai upaya menggulirkan kongres luar biasa.

"Salah satu caranya, misalnya menuduh PSSI telah melanggar statuta. Padahal, kami tak pernah melanggar statuta. Ini terus terang kami katakan, kami tidak pernah melanggar satu pun dari pasal statuta," kata Djohar kepada wartawan di sela kunjungan ke radio Elshinta, Selasa (20/12/2011).

Djohar dituding melanggar statuta PSSI oleh sejumlah pengurus PSSI dan klub. Salah satunya dalam penetapan 24 tim yang berlaga di level teratas kompetisi musim ini. Kebijakan tersebut dinilai melanggar keputusan Kongres Tahunan PSSI di Bali, Januari 2011.

Para anggota PSSI yang merasa kepemimpinan Djohar tak kredibel lagi akhirnya menggelar Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN), Minggu (18/12/2011). Dengan mengklaim bahwa rapat ini dihadiri 2/3 dari jumlah anggota PSSI akhirnya menghasilkan desakan agar PSSI melaksanakan KLB.

Namun, Djohar tak sepakat dengan alasan para peserta RASN untuk mendesak dilakukannya KLB.

"Dasar yang diajukan oleh mereka untuk menuntut KLB adalah fitnah. Kami pun tidak melanggar Kongres Bali karena keabsahan kongres itu diragukan," ujarnya.

Terlepas dari itu, Djohar mengajak semua pihak untuk bersatu demi perbaikan sepak bola. Menggelar KLB, lanjutnya, bukan solusi untuk membenahi internal PSSI.

"Kalau begitu terus, ini enggak akan selesai. Nanti orang yang tidak suka, bisa bikin KLB lagi. Jangan-jangan setahun kita bisa menggelar lima kali KLB. Kami juga menganggap RASN tidak ada sama sekali. KLB tidak semudah itu karena perlu persetujuan FIFA dan AFC," ungkapnya.

"PSSI masih tetap berjalan dan tidak terpengaruh dengan adanya gonjang-ganjing ini. Kami tetap menjalankan kompetisi, fokus pada pembinaan usia muda, dan kompetisi usia muda juga segera bergulir untuk timnas pada masa depan," tandasnya kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

    Liga Italia
    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

    Liga Inggris
    Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

    Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

    Sports
    Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

    Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

    Badminton
    Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

    Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

    Liga Inggris
    Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

    Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

    Badminton
    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

    Badminton
    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

    Badminton
    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

    Badminton
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

    Badminton
    Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

    Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

    Timnas Indonesia
    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

    Badminton
    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

    Timnas Indonesia
    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com