JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral PSSI, Tri Goestoro, belum dapat memastikan PSSI bisa memenuhi batas tenggat waktu yang diberikan oleh anggota PSSI. Pasalnya, lanjut Tri, PSSI harus melakukan verifikasi "keaslian" terlebih dahulu dari surat mosi tidak percaya yang ditujukan kepada PSSI dengan melihat dulu dokumen tersebut yang sampai saat ini belum berada di tangan mereka.
"Untuk hal itu (memverifikasi), kami akan lihat dulu. Karena untuk memverifikasi juga bukan hanya yang ada di atas kertas. Nanti kita lihat," jelas Tri kepada wartawan di Kantor PSSI, Senin (19/12/2011) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin diberi waktu hingga 23 Desember mendatang untuk menanggapi permintaan anggota PSSI yang menginginkan adanya Kongres Luar Biasa dan memverifikasi keabsahan dari surat mosi tidak percaya yang dikeluarkan oleh para anggota. Jika PSSI tidak menggubris, maka Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia yang akan mengambil alih hak untuk menyelenggarakan KLB yang dilakukan paling lambat 30 Maret mendatang.
Ketika ditanya apakah dalam waktu dekat akan ada rapat anggota Komite Eksekutif untuk membahas hal ini, Tri mengatakan masih menunggu perintah dari Ketum PSSI.
"Saya pribadi belum bicara dengan Ketum, tapi Wakil Ketua Umum (Farid Rahmad) mungkin sudah ada komunikasi," ucapnya singkat.
Anggota PSSI sebenarnya sudah mendatangi kantor PSSI pada Senin (19/12/2011) siang, untuk menyerahkan Deklarasi Jakarta Anggota PSSI dan juga bukti surat mosi tidak percaya anggota PSSI kepada pimpinan PSSI. Namun hal ini gagal terlaksana karena Djohar Arifin dan Tri Goestoro tidak berada di kantor. Mereka kemudian berniat untuk kembali pada hari lain agar bisa bertemu keduanya secara langsung.
Dalam kesempatan yang sama, Tri juga mengungkapkan hasil pertemuan mereka dengan FIFA terkait kisruh sepak bola nasional. Pria asal Bandung ini menjelaskan, FIFA akan menyatakan sikap mereka lewat surat resmi yang akan diserahkan sebelum tanggal 24 Desember.
"Isinya juga termasuk boleh tidaknya pemain ISL (Indonesia Super League) bermain di timnas. Kita berjuang agar semua bisa main di timnas. Kita tunggu saja suratnya," jelas Tri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.