Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FIFA Pertimbangkan Jilbab di Sepak Bola

Kompas.com - 18/12/2011, 18:14 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - FIFA sedang mempertimbangkan penggunaan jilbab buat pesepak bola wanita yang ingin menggunakannya.

Pangeran Ali Bin Hussein dari Jordania yang juga anggota Koiete Eksekutif FIFA, menyampaikan ide ini dalam pertemuan anggota Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Jepang, Sabtu (17/12/2011). Ide itu disetujui untuk disampaikan dalam rapat dewan pembuat peraturan (IFAB) di Bagshot, Inggris, Maret 2012 nanti.

Pangeran Ali yang juga Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) mengatakan, ia ingin Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) untuk memperjuangkan penggunaan jilbab pada pertemuan IFAB.

"Saya merasa mendesak untuk menyampaikan ini di pertemuan IFAB. Isu ini memengaruhi jutaan wanita di seluruh dunia dan ini sangat penting untuk segera dibahas, dengan cara yang baik. Isu ini harus memastikan keamanan pemain, menghormati budaya, dan mempromosikan sepak bola buat semua wanita tanpa diskriminasi," tegas Pangeran Ali.

"Ini sudah sangat mendesak. Pada akhirnya, tujuan kami adalah memastikan bahwa semua wanita bisa bermain sepak bola di semua level tanpa halangan," tambahnya.

Peraturan FIFA no. 4 mengenai pakaian memang melarang pemain menggunakan asesoris atau perlengkapan yang sekiranya dianggap bahaya bagi pemain itu sendiri atau pemain lain. Perlengkapan itu termasuk bandana atau jilbab. Carlos Tevez sempat sering menggunakan bandana di lehernya, namun akhirnya dilarang.

Pakaian atau perlengkapan yang masuk dalam daftar yang dibolehkan antara lain pelindung betis (shinguard), kaus kaki, T-shirt (jersey), dan celana.

IFAB dibentuk pada 1886. Ini merupakan organisasi sepak bola yang bertugas membuat peraturan sepak bola. IFAB terdiri dari empat anggota dari FIFA dan empat anggota dari asosiasi sepak bola Inggris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com