Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Selena: Seperti Putri dalam Dongeng

Kompas.com - 18/11/2011, 08:45 WIB

KOMPAS.com - Dulu, dalam ingatan teman-teman lamanya di Indramayu, Maria Selena lebih diingat sebagai pemain basket berambut superpendek dan kulit yang terbakar matahari. Kini, ia seorang putri.

”Aku sebenarnya bukan tipe yang suka ikut kontes-kontesan putri,” ucap Maria Selena (21) sedikit tersipu.

Namun, dalam perjalanan hidupnya, kini ia singgah di panggung kontes pemilihan Puteri Indonesia 2011. Bungsu dari dua bersaudara ini mewakili Jawa Tengah, daerah asal kedua orangtuanya.

Pada malam penentuan, Selena tampak tenang. Gerak-geriknya di atas panggung seperti macan luwe, luwes dan santai. Tak tersirat pula kegugupan dalam setiap jawaban yang diberikannya atas pertanyaan para juri. Bahkan, ketika kemenangannya diumumkan, kegembiraan yang tersurat di wajahnya tak berlebihan. Tak terdengar pula hiruk-pikuk massa pendukungnya. Ya, Selena tak membawa bala pendukung seperti sebagian kontestan lain malam itu.

”Aku lebih baik enggak ditonton. Rasanya lebih enteng. Malam itu hanya keluarga dan segelintir teman saja yang menonton langsung. Kalau lagi tanding basket pun aku enggak mau ditonton keluarga,” cerita Selena dengan tutur kata lembut dan tenang.

Suatu siang, kami bertemu. Tubuhnya dibalut gaun batik keunguan yang menonjolkan tubuhnya yang tinggi semampai. Dengan tinggi 175 sentimeter, secara fisik Selena memang ideal sebagai pemain basket. Kala bertanding basket, baik ketika masih di Indramayu dan di kampusnya di Institut Teknologi Bandung, Selena kerap berposisi sebagai pemain tengah. ”Posisi ini yang sering sikut-sikutan fisik dengan lawan.” Waduh.

Bagi yang baru mengenal Selena sekarang, mungkin sulit membayangkan gadis ini dahulu pemain basket dari Jawa Barat serta sempat mengikuti beberapa turnamen tingkat daerah dan nasional. Namun, menurut Selena, teman-teman basketnya dahulu yang justru bingung dengan sosok Selena sekarang yang jauh lebih ”perempuan”.

Selena melalui masa kanak-kanak dan remajanya di sejumlah daerah. Ketika kecil, ayahnya yang karyawan Pertamina ditugaskan di Indramayu. Selena pun bersekolah di Indramayu sejak TK hingga SMP. Ketika memasuki bangku SMA, Selena berpisah dari orangtuanya, indekos dan bersekolah di Cirebon. Kemudian, karena kuliah di ITB, domisilinya pun pindah ke Bandung. Baru sejak mengikuti pemilihan Puteri Indonesia, Selena tinggal di Jakarta bersama orangtuanya, yang lebih dulu hijrah ke Jakarta sejak 2008.

Kontestan memang dapat mewakili daerah yang menjadi asal orangtua. Kedua orangtua dan keluarga besarnya memang berbasis di Semarang, Jawa Tengah. ”Ibu senang sekali aku ikut Puteri Indonesia. Sejak dulu, dia ingin aku lebih perempuan, lebih feminin,” kata Selena.

Nomor sepatu 44
Selena mengungkapkan, sosoknya dahulu jauh lebih ”kekar” dengan berat tubuh mencapai 70 kilogram. Oleh karena itu, dia menikmati posisinya sebagai pemain tengah dalam tim basket. Bahkan, pada masa remajanya, Selena mengaku sempat resah dengan pertambahan agresif ukuran telapak kakinya. Kini, dengan ukuran kaki 44, Selena kerap sulit mencari sepatu perempuan yang cocok. ”Dulu, setiap tahun, ukuran sepatu naik satu nomor,” ujarnya sambil menunjukkan kakinya yang meski bertelapak memanjang tetap kelihatan indah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewa United U17 Juara Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024, Dua Pemain ke Inggris

Dewa United U17 Juara Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024, Dua Pemain ke Inggris

Liga Indonesia
Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Motogp
Maarten Paes 'Kelas', Menangi Derbi bersama FC Dallas

Maarten Paes "Kelas", Menangi Derbi bersama FC Dallas

Liga Lain
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com