JAKARTA, KOMPAS.com - Cabang sepak bola Indonesia memang sudah lama tidur di pesta olahraga terbesar Asia Tenggara ini. Padahal, Indonesia pernah disegani di ajang dua tahunan ini setelah tiga kali berturut-turut meraih emas, yakni SEA Games 1987, 1989, dan 1991. Sayangnya, sejak 1993 hingga kini, prestasi itu tidak pernah terulang.
Harapan kembali membuncah dalam ajang SEA Games XXVI tahun ini meski langkah Indonesia untuk kembali menunjukkan kedigdayaannya di antara negara-negara ASEAN juga terbilang tidak mudah. Dalam babak penyisihan, Indonesia berada di Grup A bersama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Kamboja. Grup ini disebut-sebut "grup neraka" karena Malaysia, Singapura, dan Kamboja adalah tim favorit juara.
Namun, terlalu prematur untuk "membunuh" peluang Indonesia di grup ini. Tim besutan Rahmad Darmawan itu cukup menjanjikan dengan pemain-pemain yang sangat bertalenta di semua lini jika melihat dari hasil laga-laga uji coba yang mengagumkan. Dari total 15 laga uji coba, Timnas memetik 11 kali kemenangan, 3 kali seri, dan sekali kalah.
Jika merujuk pada hasil laga uji coba selama ini, publik pantas memiliki ekspektasi besar. Apalagi, Indonesia bermain di kandang sendiri dengan dukungan besar dari penonton. Kamboja akan menjadi ujian pertama Indonesia dalam mengemban misi meraih emas. Duel ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011) malam.
Dalam wawancara khusus dengan KOMPAS.com di Hotel Sultan, Jumat (4/11/2011) malam, salah satu punggawa timnas, Titus Bonai, pun tidak memungkiri tim kini sudah dalam performa yang baik dan nyaris tanpa kekurangan. Tim hanya perlu menjaga kekompakan saja. Oleh karena itu, Tibo, begitu Titus Bonai kerap dipanggil, mengaku yakin Indonesia bisa memenuhi harapan publik untuk meraih medali di SEA Games XXVI 2011.
Selain berbicara soal peluang Timnas, penyerang Timnas U-23 asal Persipura Jayapura ini pun mengungkapkan target pribadinya di SEA Games dan sosok penting di balik kariernya. Berikut wawancara khusus antara KOMPAS.com dengan Tibo.
Seperti yang diketahui, Anda baru bergabung dengan tim ini di pertengahan pelatnas. Tapi Anda terlihat cepat beradaptasi. Apa rahasianya?
Pertama begitu sampai belajar dulu dengan situasi yang ada di tim. Kedua, berbuat yang terbaik ketika diberi kesempatan saat berlatih.
Siapa teman dekat Anda di tim ini?
Dekat sama semua termasuk dengan Syamsir Alam. Dia menyapaku dengan baik. Malah panggil “Kakak”. Pelatih juga menyambutku dengan baik.
Penilaian Anda mengenai Rahmad Darmawan?
Dia sangat baik. Dia adalah pelatih lokal yang saya kenal paling baik. Bukan paling baik saja. Cara dia melatih sama persis dengan Coach Jacksen (Pelatih Persipura Jayapura). Coach Rahmad bisa menyatukan pemain dari berbagai klub. Dia pelajari karakter, mengumpulkan kita, dan mengolah kita menjadi satu.
Apakah sebelumnya Anda pernah terpikir bisa membela Timnas?
Aku selalu punya keinginan membela Timnas. Ketika dipanggil, aku akan selalu bilang siap dan berbuat yang terbaik.