Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jakarta Terbelah Sepak Bola

Kompas.com - 19/08/2011, 22:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontroversi perihal bergabungnya klub-klub Liga Primer Indonesia (LPI) dengan Indonesia Super League (ISL) dalam satu wadah kompetisi profesional terus berlanjut. Jakarta yang memiliki lebih dari satu klub di dalamnya pun harus terpecah menjadi beberapa kubu karena hal tersebut.

Saat ini, setidaknya ada empat klub profesional yang bermarkas di Jakarta dan sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti verifikasi PSSI agar dapat mengikuti kompetisi profesional yang direncanakan bergulir pada 8 Oktober mendatang. Klub-klub itu adalah Persija Jakarta (ISL), Persitara Jakarta Utara (Divisi Utama) serta Jakarta FC dan Batavia Union (LPI). Seperti layaknya tim-tim lain yang tinggal dalam satu kota yang sama, friksi di antaranya jelas tak mudah dihindari.

Perseteruan dan kedengkian antara kubu Persija dan Persitara bahkan telah tumbuh jauh sebelum terbentuknya LPI. Kedua tim tersebut tak pernah mendapat kesetaraan dalam hal penerimaan dana APBD. Persija yang menjadi "anak emas", terlebih pada masa 10 tahun pemerintahan Gubernur Sutiyoso (1997-2002 dan 2002-2007), selalu menjadi prioritas penyaluran uang rakyat tersebut.

Suatu waktu, Persija pernah mendapat dana APBD sebesar Rp 22 miliar, sementara di saat yang sama Persitara "hanya" mengantongi Rp 3 miliar, nominal yang tujuh kali lebih kecil. Hal ini membuat Persitara kelimpungan untuk bisa tetap "hidup" dan ikut berkompetisi selama ini, sehingga prestasinya pun kerap naik turun. Keikutsertaan mereka selama dua musim (2008/2009 dan 2009/2010) di ISL menjadi prestasi terbaik tim kebanggan masyarakat Jakarta Utara itu dalam 15 tahun terakhir.

Saat ini, sebanyak lebih dari 70 klub sepak bola di Indonesia telah mendaftarkan diri untuk diverifikasi oleh PSSI. Pada 25 Agustus mendatang, PSSI akan mengumumkan nama-nama klub yang lolos verifikasi dan berhasil memenuhi lima syarat yang telah diajukan sebelumnya oleh AFC, yaitu aspek legal, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia dan sporting. Setelah itu, kompetisi baru pun direncanakan telah bergulir pada 8 Oktober 2011, atau enam hari sebelum tenggat waktu yang diberikan oleh AFC.

Masalah muncul ketika banyak suara sumbang yang muncul dari klub-klub ISL akibat rencana bergabungnya klub LPI dalam satu wadah kompetisi yang sama nantinya. Mereka menganggap hal itu tak adil karena klub-klub LPI belum lama berdiri dan tak mengikuti jenjang kompetisi cukup panjang yang telah diikuti klub ISL lain untuk sampai di kasta tertinggi sepak bola Indonesia tersebut. Salah satu yang dengan terbuka menyatakan ketidaksetujuannya adalah Ferry Paulus, Ketua Umum Persija.

"Setiap klub yang berada pada level kompetisi tertinggi (ISL) itu bisa mencapai ke sana karena melalui tahapan-tahapan verifikasi, kemudian naik secara berjenjang dari Divisi III, II, dan I, baru kemudian ke Divisi Utama dan Liga Super sebagai kasta tertinggi. Jadi, ada proses promosi dan degradasinya," ujar Ferry Paulus di Jakarta, Jumat (12/8/2011).

CEO Jakarta FC, Hadi Basalamah, menolak keras pemikiran tersebut. Ia mengatakan bahwa klub-klub amatir yang bermain di Divisi III, II dan I dahulu seharusnya tak bisa promosi begitu saja ke Divisi Utama dan ISL yang dianggap berisi klub-klub profesional saat itu. Menurutnya, kompetisi klub sepak bola profesional dan amatir tidak bisa digabungkan dalam satu jenjang vertikal yang sama.

"Itu keliru. (Jenjang kompetisi) dari Divisi III, naik ke II, I, lalu Divisi Utama adalah sebuah kekeliruan dari sistem yang dianut saat itu, karena tak ada klub amatir yang (setelah promosi ke Divisi Utama) tiba-tiba berubah menjadi profesional," ujar Basalamah saat diwawancarai eksklusif oleh Kompas.com pada Jumat (19/8/2011).

Basalamah juga mengatakan bahwa seluruh klub sepak bola di Indonesia saat ini sedang memulai kiprahnya dari titik nol kembali. Oleh karena itu, tiap klub yang ada berhak untuk mendaftarkan diri untuk diverifikasi oleh PSSI. "Masalahnya bisa engga mereka memenuhi lima persyaratan yang ada dan masuk ke level 1 dan 2 kompetisi profesional nantinya," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Live Indonesia Vs Irak: Sengatan Justin Hubner Bahayakan Gawang Irak

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Kebobolan, Skor Sama Kuat 1-1

Live Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Kebobolan, Skor Sama Kuat 1-1

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-0: Ivar Jenner Cetak Gol Cantik, Garuda Unggul

Live Indonesia Vs Irak 1-0: Ivar Jenner Cetak Gol Cantik, Garuda Unggul

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Saling Rangkai Serangan, Tendangan Bebas Marselino Masih Lemah

Live Indonesia Vs Irak: Saling Rangkai Serangan, Tendangan Bebas Marselino Masih Lemah

Timnas Indonesia
Championship Series: Fakta Aneh Persib Vs Bali United di Mata Alberto

Championship Series: Fakta Aneh Persib Vs Bali United di Mata Alberto

Liga Indonesia
Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

Indonesia Vs Irak: Garuda Muda Lebihi Ekspektasi, Kans ke Olimpiade Terbuka

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

Susunan Pemain Indonesia Vs Irak: Struick Kembali, Hubner Kapten

Timnas Indonesia
Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U23, Legenda Irak Akui Indonesia Berbahaya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com