Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Dampingi Klub Menyusun Dokumen

Kompas.com - 10/08/2011, 04:22 WIB

Jakarta, Kompas - PSSI membentuk satuan tugas asistensi penilaian klub profesional untuk memastikan klub-klub calon peserta kompetisi musim 2011/2012 memenuhi lima syarat profesional dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Klub-klub yang ingin berkompetisi di liga profesional harus sudah memasukkan dokumen untuk diverifikasi pada 22 Agustus.

Mulai musim depan, AFC mengharuskan klub-klub peserta kompetisi profesional memenuhi lima aspek klub profesional. Kelima syarat itu adalah legal, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia, dan sporting (pembinaan usia muda).

Persyaratan itu harus dipenuhi sebelum batas akhir 14 Oktober. Jika Indonesia gagal memenuhi syarat itu, jatah untuk berlaga di Liga Champions Asia akan hangus selama tiga tahun, yaitu 2012, 2013, dan 2014.

”Kami akan melihat sejauh mana progres yang telah dilakukan klub dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh AFC,” ujar koordinator satuan tugas (satgas) Mursyid WK dalam pernyataan pers di PSSI, Selasa (9/8).

Satgas tidak akan mendatangi satu per satu klub, tetapi menggelar asistensi per wilayah. Satgas membagi lima wilayah asistensi, yaitu DKI Jakarta pada 11 Agustus serta Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar pada rentang 14-18 Agustus.

Mursyid berharap, para utusan klub menyiapkan dokumen dan keterangan yang disyaratkan oleh AFC sehingga ada kemajuan yang bisa dicapai.

Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus dalam kesempatan terpisah menjelaskan, saat ini PSSI sudah meminta klub-klub memasukkan surat pernyataan bersedia mengikuti verifikasi. Klub bisa memilih ikut verifikasi sebagai klub profesional atau menjadi klub amatir.

Klub profesional tidak bisa menggunakan APBD dan harus mandiri secara finansial. Sementara klub amatir masih bisa menggunakan APBD.

”Untuk menggulirkan kompetisi profesional, sesuai dengan aturan AFC, minimal dibutuhkan 10 klub tiap divisi. Kami optimistis jumlah minimal itu bisa terpenuhi,” ujar Sihar yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI.

PSSI merancang kompetisi profesional musim depan dibagi menjadi dua, yaitu liga kasta tertinggi Level 1 dan kasta kedua Level 2. Klub-klub peserta Level 1 harus memasukkan deposit partisipasi Rp 5 miliar dan pengeluaran maksimal per musim Rp 15 miliar. Sementara klub-klub di Level 2 harus menyetor deposit partisipasi Rp 2 miliar dengan pengeluaran maksimal Rp 8 miliar per musim.

”Deposit partisipasi itu bukan milik PSSI, tetap milik klub. Itu merupakan jaminan klub mengikuti kompetisi sampai musim berakhir. Ini juga jaminan bagi pihak swasta untuk memberikan sponsor karena klub bisa dipastikan tidak mundur di tengah jalan. Dana juga dipakai jika klub kesulitan menggaji pemain,” ujar Sihar.

Musim lalu, lanjut Sihar, ada 24 klub yang terlambat membayarkan gaji pemain. (ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com