Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusdy Bahalwan di Mata Pemainnya

Kompas.com - 08/08/2011, 11:59 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com Pelayat terus mendatangi rumah keluarga Almarhum Rusdy Bahalwan (64) di Jalan Rungkut Mejoyo Selatan I Nomor 38 Surabaya, Jawa Timur. Rencananya, mantan pemain Persebaya itu dimakamkan pada Senin (8/8/2011) sore nanti di makam keluarga TPU Pegirian, Surabaya. Mantan pemain Persebaya, baik rekan seangkatannya seperti Subodro maupun seniornya, Andy Slamet, tampak hadir di rumah duka.

Rusdy yang lahir di Surabaya, 7 Juni 1947, menamatkan sekolah di SMAN 6 Surabaya pada 1966. Ayah tiga anak ini lalu masuk di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga pada tahun 1967. Namun, anak dari pasangan Ali Bahalwan-Rugaiyah Baadillah itu tak betah di bangku kuliah dan memilih sepak bola.

Akibat sering mengikuti latihan di Jakarta, Rusdy akhirnya meninggalkan Universitas Airlangga (Unair) lalu melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya. Pegawai negeri sipil di Pemerintah Kota Surabaya itu juga menamatkan pascasarjana di Untag pada 2003.

Sebagai pelatih, kata Yusuf Ekodono yang merupakan mantan anak asuhnya di Persebaya, Rusdy sangat obyektif. "Dia benar-benar pas kalau memilih orang, baik soal posisi maupun kemampuan," katanya.

Pada tahun 1976, anggota tim Persebaya yang dikenal tidak banyak bicara ini ikut Piala Marah Halim di Medan sebagai pemain. Sebagai pelatih, dia berrhasil membawa tim nasional Indonesia ke peringkat tiga Piala Tiger 1998.

Di kalangan pelatih, dia cukup disegani karena mampu membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia 1996/1997.

Ayah dari Irfan Bahalwan, Khaira Imadina Bahalwan, dan Ikhwannurdin Bahalwan itu  mulai sakit parah sejak 2004. Tidak hanya stroke, suami Ramadhani itu juga mengidap penyakit komplikasi sehingga aktivitas terbatas. Ia masih terus berjuang melawan sakitnya itu sampai akhir.

Hartono, mantan anak asuhnya di Persebaya, juga mengungkapkan, banyak ilmu yang diperoleh selama dilatih oleh almarhum. "Saya dilatih tahun 1988-1989 ketika masih yunior dan dilanjutkan pada tahun 1990-1992 sewaktu Persebaya ikut perserikatan," ujarnya.

Menurut Irfan, putra sulungnya, Rusdy tidak pernah membahas soal bola di rumah. "Kami anak-anak tidak pernah dipaksa harus suka jadi pemain bola, tetapi justru diberi kebebasan memilih cabang olahraga yang diminati," kata alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu.

Sementara itu, yang paling berkesan bagi Yusuf Ekodono, dalam setiap bertanding, Rusdy selalu menanamkan prinsip tak mudah menyerah. Walau waktu tinggal sedetik, peluang itu masih terbuka. "Pemain selalu ditekankan jangan berpikir kalah dalan pertandingan," katanya.

Kepergian Rusdy Bahalwan tak hanya membuat arek Suroboyo merasa kehilangan, tetapi juga insan persepakbolaan di negeri ini. Selamat jalan Bung Rusdy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com