Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Arema Terjepit Konflik

Kompas.com - 05/08/2011, 18:26 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Pepatah gajah bertarung pelanduk yang mati, benar-benar terjadi di tubuh klub Arema Malang. Gara-gara petinggi Arema saling gelut, gaji pemain selama 2,5 bulan belum dibayar.

Beberapa pemain mengaku, janji manajemen Arema untuk melunasi sisa gaji mereka 2,5 bulan untuk musim kompetisi 2010-2011 hingga Jumat (5/8/2011) belum dibayar. Pelbagai upaya pendekatan kepada manajemen tidak membuahkan hasil.

"Terakhir oleh manajemen dijanjikan dibayar pada awal Agustus. Tapi kami tunggu tidak ada realisasi. Kami tidak tahu harus menghadap Pak Rendra apa Pak Nur. Kami para pemain ini tahunya hanya main dan bayaran. Mengapa kami harus jadi korban konflik mereka," ujar seorang pemain senior yang enggan disebut namanya dengan alasan bisa dicing (dikucilkan ) oleh manajemen.

Media Officer Arema, Sudarmaji belum berhasil dimintai konfirmasi mengenai masalah itu. HP-nya tidak bisa dihubungi, sms yang dikirim juga belum dijawab.

Klub kebanggan arek Malang bersimbol kepala singa murka ini memang sedang dilanda konflik kronis antara kubu Presiden PT Arema Indonesia Rendra Kresna dengan Ketua Yayasan Arema M Nur. Substansi konflik menyangkut siapa pemegang otoritas tertinggi atas klub Arema.

Kabarnya, konflik ini berbau politik. Rendra yang juga Bupati Malang dikenal sebagai tokoh Golkar sekaligus dekat dengan Ketua Umum DPP partai Golkar Aburizal Bakrie, sedang Nur dekat dengan Partai Demokrat.

Kalangan pemain mengaku, kini kondisi ekonomi mereka sudah berantakan karena gaji yang tidak kunjung dibayar. Tidak jarang untuk memenuhi kebutuhan hidup haru utang kiri kanan, bahkan ada yang sampai utang ke bank thithil (bank keliling).

Sejauh ini mereka belum merencanakan melakukan gugatan secara hukum seperti yang dilakukan pemain Persebaya Divisi Utama. Mereka masih mengharap sebelum Lebaran, sisa gaji yang merupakan hak penuh mereka itu dibayarkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com