”Meski jalan menuju Piala Dunia masih panjang dan sangat sulit buat Indonesia, kemenangan ini sudah cukup positif. Tentu saja ini membawa harapan agar prestasi sepak bola kita ada peningkatan,” kata Hadi Prayitno, suporter dari Cakung, ketika diminta tanggapan soal kemenangan tim Indonesia.
”Kembali bergabungnya Boaz Solossa adalah salah satu indikator. Kehadiran Boaz secara nyata memberi kontribusi besar buat tim nasional,” kata Hadi.
Hal senada juga diungkapkan Iwan Darmawan, suporter dari Cirendeu. Menurut Iwan, keberhasilan Indonesia bisa menjadi momentum perbaikan prestasi sepak bola nasional. ”Secara realistis, kita tidak terlalu berharap timnas bisa tampil di putaran final Piala Dunia. Minimal kita bisa kembali menjadi macan Asia Tenggara atau disegani di kawasan Asia,” katanya.
Keberhasilan ini menjadi sukses pertama tim Indonesia dalam pertandingan internasional di era kepengurusan baru. Dukungan semangat dan motivasi menggebu dari suporter tampak sepanjang pertandingan. Ribuan suporter yang memadati tribune bawah dan atas stadion tak berhenti membunyikan terompet. Mereka juga meneriakkan yel-yel ”Indonesia, Indonesia” saat dua kiper timnas Turkmenistan, Shamyradov Maksatmyrat dan Alyhanov Rahmanberdi, melakukan pemanasan di lapangan, satu jam menjelang laga.
Sekitar 15 menit kemudian, suasana makin gempita dengan teriakan yel-yel dan lengkingan terompet menyambut para pemain timnas Indonesia dan Turkmenistan yang masuk lapangan melakukan pemanasan. Bulu kuduk terasa berdiri ketika seluruh suporter Indonesia mengumandangkan lagu ”Indonesia Raya”.
Penampilan Firman Utina dan kawan-kawan cukup meningkat dibandingkan dengan leg pertama. Lapangan yang bagus dan fisik pemain yang mendekati 100 persen mendongkrak permainan tim ”Merah Putih”. Mereka bermain tenang dalam penguasaan bola dan menekan saat bola dikaki lawan serta percaya diri.
Permainan yang atraktif membangkitkan optimisme sekitar 80.000 suporter yang memadati stadion. Mereka menyanyikan yel-yel pembangkit semangat Boaz Solossa dan kawan-kawan dalam menyerang.
Stadion bergemuruh dan mendadak diselimuti asap putih beraroma belerang dari kembang api dan suar yang menyala begitu Cristian Gonzales menjebol gawang Turkmenistan. Suasana ini terus berulang ketika gol lainnya tercipta lewat Gonzales, M Nasuha, dan M Ridwan.
Penyelenggaraan laga berjalan bagus, baik dari segi pengaturan penonton maupun pengamanan. Di luar stadion, ribuan suporter juga sudah memadati area stadion sejak pukul 09.00 WIB. Pada pagi hari, mereka menukarkan tiket. Proses penjualan dan penukaran tiket kali ini tertib, kontras dengan Piala AFF 2010. (*/ANG/SAM/OTW)