Ditanya soal London, Frengky, yang baru sekali menginjak Jakarta, mengaku tidak punya bayangan mengenai Ibu Kota Inggris itu. “Saya cuma ingin ke sana,” katanya.
Di antara 4 anak terbaik itu, Frengky-lah yang paling minim pengalaman. Jika Yunus dan Orthis pernah ikut bergabung di timnas usia dini, Frengky baru bergabung di tim Kabupaten Puncak Jaya. Di kampungnya yang berada di ketinggian 4.000an meter DPL itu, pun belum ada sekolah sepakbola.
“Saya cuma main-main biasa saja. Baru dapat event, dan turun,” kata Frengky mengaku biasa bermain di lapangan ‘menanjak‘ ini.
Di Jakarta nanti, Frengky berjanji akan berlatih sebaik mungkin, agar pengorbanan kakaknya, yang telah membelikannya tiket pesawat Rp 2,4 juta, tidak sia-sia. Tak hanya sampai di Ibu Kota, anak gunung itu pun ingin menjajal kota yang tak pernah terbayangkan olehnya, London.
Frengky beserta tiga peserta lainnya akan bersaing dengan empat wakil lain yang berasal dari delapan kota lainnya, Bandung, Makassar, Palembang, Semarang, Malang, Medan, Balikpapan, dan Jakarta. "Saya yakin dengan talenta-talenta yang dimiliki peserta di Papua ini bisa bersaing dalam seleksi nasional," kata Barnas Kamora, Ketua Pelaksana Program Tunas Garuda.
Dari 36 peserta dari delapan kota itu akan masuk camp SSI Arsenal Indonesia, Jakarta sebelum diciutkan menjadi 18 peserta yang akan terbang ke markas Arsenal di London, Inggris akhir Oktober 2011.
Selian meloloskan empat orang seleksi Tunas Garuda juga menghasilkan 7 pemain terbaik yang mendapatkan hadiah pembinaan.
11 terbaik hasil seleksi Jayapura :
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.