JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengungkapkan, perwakilan FIFA yang menghadiri Kongres PSSI untuk memilih ketua umum, Jumat (20/5/2011), sangat kecewa dengan jalannya kongres. Bahkan, kata Agum, FIFA merasa telah dipermalukan oleh sekelompok pemilik suara selama kongres.
Kongres yang digelar di Golden Ballroom Hotel Sultan ini memang berlangsung panas. Sekelompok pemilik suara mendesak Agum agar Komite Banding memaparkan hasil keputusannya. Tidak hanya Agum yang menjadi korban. Perwakilan FIFA, Thierry Regenass, yang bertugas menjadi pemantau pun mendapatkan hujatan dari salah satu pemilik suara, Catur Agus Saptono. Catur menuding Regenass melakukan kebohongan publik.
"Mereka mempermalukan FIFA dan menghujat organisasi dengan cara seperti itu. Organisasi dihujat. (Thierry) Regenass dihujat. Apalagi, saya diperlakukan seperti itu sehingga mereka tidak terima," ujar Agum saat dihubungi wartawan, Sabtu (21/5/2011).
"Percuma juga bila pemerintah melakukan lobi karena FIFA sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri. Selain itu, seharusnya pemerintah bisa cegah ini semua. Ada banyak sebetulnya yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah ini semua."
"Dari apa yang mereka sampaikan, mudah-mudahan tidak akan ada sanksi untuk Indonesia. Namun, semua terpulang dengan sidang tanggal 30 Mei (rapat Komite Eksekutif FIFA)."
"Saya berharap pada Thierry dan Frank van Hatum. Saya minta kepada mereka, jangan sampai kita dikenai sanksi. Pasalnya, kita tahu betul, teramat berat untuk kita bila sampai dikenai sanksi," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.