JAKARTA, KOMPAS -
Empat gol itu diciptakan Otavio Dutra menit ke-2, Andrew Barisic (dua gol, menit ke-8 serta 65), dan Nico Susanto menit ke-34. Kemenangan ini membawa Persebaya 1927 ke puncak klasemen sementara, sekaligus menggeser Persema dengan keunggulan selisih gol.
Kedua klub itu sama-sama mengantongi nilai 39 dari 17 laga. Persebaya unggul selisih gol karena telah 42 kali menjebol gawang lawan dan hanya kebobolan 13 kali. Adapun Persema memasukkan gol 34 kali dan kemasukan 12 kali.
Menurut Pelatih Persebaya 1927 Aji Santoso, kunci sukses timnya terletak pada penampilan timnya yang begitu
Humas Persebaya 1927 Ram Surahman mengungkapkan, laga melawan Persema itu juga mencatat rekor jumlah penonton, yaitu 29.925 penonton. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan laga Persebaya melawan tim-tim sebelumnya yang maksimal sekitar 22.000 penonton.
”Total pendapatan dari penjualan tiket sekitar Rp 669 juta. Itu pendapatan kotor karena masih harus dipotong dengan sejumlah biaya operasional, termasuk pengamanan,” tutur Ram. Pendapatan itu merupakan pendapatan terbesar sepanjang penyelenggaraan laga kandang tim berjuluk ”Green Force” itu.
Untuk pengamanan laga yang disaksikan penggagas LPI Arifin Panigoro itu, Polrestabes Surabaya mengerahkan sekitar 2.500 personel dan dibantu pengamanan dari unsur TNI.
Pada laga lain, tim tuan rumah Jakarta FC berhasil mempersembahkan tiga poin tambahan setelah mengalahkan tim tamunya, Bandung FC, dengan skor 3-1 di Stadion Wilis, Madiun, Minggu (15/5). Total poin Jakarta FC saat ini menjadi 26 yang dihasilkan dari 16 kali pertandingan.
Kemenangan Jakarta FC dipersembahkan oleh striker andalan Hendra Bayoue yang berhasil menyarangkan dua gol ke gawang lawan. Masing-masing gol Hendra tercipta pada menit ke-2 dan menit ke-27 di babak pertama pertandingan. Adapun Charles melengkapi kemenangan Jakarta FC dengan mencetak gol pada menit ke-86 di pengujung pertandingan.
Bandung FC yang berupaya keras membalas serangan tim tuan rumah hanya berhasil menyarangkan satu gol. Gol tunggal ini dipersembahkan oleh gelandang serang Kim Sang Duk melalui tendangan penalti pada menit ke-35. Hadiah penalti diberikan wasit Todor Tikovski dari Macedonia atas pelanggaran oleh salah satu pemain belakang Jakarta FC terhadap stiker Bandung FC Peri Nsomah.
Pertandingan antara Jakarta FC dan Bandung FC berlangsung di bawah guyuran hujan deras yang mengakibatkan kondisi lapangan becek dan tergenang. Kondisi ini semakin diperparah dengan matinya lampu stadion. Hal ini mengganggu jarak pandang para pemain.
Asisten Pelatih Bandung FC Agus Atha mengaku kecewa dengan situasi lapangan Stadion Wilis. Apalagi wasit Todor memilih tetap melanjutkan pertandingan kendati hujan deras terus mengguyur. Bahkan, protes keras yang dilancarkan oleh kapten tim tidak ditanggapi.
”Lihat sendiri hujan deras begini. Mestinya pertandingan bisa ditunda besok. Apalagi lampu stadion belum berfungsi. Mestinya, kan, bisa ditunda besok (pertandingannya),” kata Agus Atha kepada wartawan seusai pertandingan. Keluhan yang sama soal kondisi lapangan juga dilontarkan oleh Manajer Jakarta FC Ardhi Tjahjoko.
Di Makassar, PSM Makassar menunjukkan tren positif dengan melibas Cendrawasih Papua, 5-1, di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu. Hasil ini mendongkrak posisi tim ”Ayam Jantan” ke peringkat tiga klasemen sementara dengan nilai 28.