Jakarta, Kompas -
Brazilian Soccer School (BSS) merupakan organisasi pelatihan sepak bola yang mengkhususkan pada pelatihan keterampilan individu seperti yang dimiliki pemain asal Brasil. BSS, yang didirikan Simon Clifford, berpusat di Inggris dan memberikan pelatihan sejak tahun 1996.
Hari Indra Yaso, Direktur BSS Jakarta, mengungkapkan, metode pelatihan yang diterapkan BSS adalah metode Futebol de Salao dari Brasil. Futebol de Salao adalah olahraga yang mirip dengan permainan futsal. Bedanya, Futebol de Salao menggunakan bola berukuran lebih kecil dan lebih berat dari bola futsal.
”Bola dibuat lebih kecil dan berat supaya pemain lebih terampil mengontrol bola. Pemain asal Brasil sejak kecil biasa bermain Futebol de Salao, maka mereka ahli dalam passing jarak pendek dan menendang dengan telapak kaki,” kata Hadi.
Ketua Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Taufik Jursal Effendi mengatakan, BSS dan ASSBI akan bekerja sama membentuk pemain usia dini yang punya keterampilan individu. BSS dan ASSBI juga akan bekerja sama membentuk tim sepak bola elite usia U-12, U-14, dan U-16.
Taufik mengatakan, BSS dan ASSBI akan melakukan pelatihan keliling ke sekolah dasar mulai 23 Mei. ”BSS tidak akan menjadi sekolah sepak bola atau ikut kompetisi. BSS hanya memberikan pelatihan,” kata Taufik.
Pemain nasional era 1980-an, Arief Hidayat, mengatakan, sepak bola Indonesia tak berkembang sebab pemain tak punya keterampilan individu.