Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Konflik, Agum Minta Bantuan "Adiknya"

Kompas.com - 30/04/2011, 09:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Agum Gumelar yang bertindak sebagai ketua Komite Normalisasi mengaku berharap semua pihak segera melepaskan perbedaan dan bersatu demi kebangkitan sepak bola nasional.

Kredibilitas Agum sebagai ketua KN yang dituntut bersikap indepeden diragukan kelompok pemilik suara (K78). Mereka menilai Agum punya kepentingan terselubung saat bertemu presiden FIFA, Sepp Blatter, beberapa waktu lalu.

Salah satu wakil kelompok 78, Wisnu Wardhana menilai Agum sudah tidak lagi mampu mengemban tugas dan harus mundur. "Saya mendengar kemarin bahwa saya menjadi sasaran caci maki. Saya yang berjuang kok saya yang dicaci maki. Saya katakan, saat ini segala sesuatu yang terjadi di masa lalu, yang membuat kemelut seperti di masa lalu, seperti saling caci, saling tuduh, saling mencurigai, ayo deh hilangkan itu. Lupakan itu semua. Ke depan jangan ada lagi ada caci maki, rasa mencurigai, tuduh-menuduh," ujar Agum.

"Oleh karena itu, ketika saya mendapat laporan ada kejadian seperti ini, mungkin saya meminta bantuan kepada adik saya, Jenderal TNI Goerge Toisutta untuk kasih tahu deh kepada mereka, karena kebetulan mereka adalah pendukung pak Goerge, kasih tahu deh kepada mereka jangan ada lagi caci maki. Ayo kita songsong ke depan, songsong sepak bola Indonesia yang lebih baik. Penuhi harapan masyarakat dengan rasa optimis dan kekeluargaan," sambungnya.

Namun tak lama berselang dari pernyataan Agum ini, Wisnu, kembali menuding Agum tidak indepeden dalam memutuskan hasil verifikasi yang menolak Toisutta dan Arifin. "Komite Normalisasi (termasuk Agum) sangat penuh dengan kepentingan dan sangat tidak objektif dalam memberikan keputusan," ujar Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com