JAKARTA,KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, meminta pihak yang tak bisa menerima keputusan Komite Normalisasi menolak George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk tidak melampiaskan emosinya kepada komite tersebut. Menurutnya, hal itu tidaklah tepat.
"Ini (pencoretan Toisutta dan Arifin) berasal dari sidang darurat FIFA. Jadi, jika ada pihak yang keberatan dengan keputusan ini, jangan lampiaskan kekesalan ke Komite Normalisasi (KN). Ini adalah keputusan FIFA, jadi silakan ke FIFA," ujar Agum di Sekretariat PSSI, kemarin.
Agum tak khawatir jika nanti kongres tidak berjalan seperti yang diharapkan. Yang terpenting bagi Agum, KN yang bertindak sebagai Komite Pemilihan melaksanakan semuanya sesuai mandat FIFA. Dengan demikian, sepak bola nasional tidak mendapat sanksi dari badan organisasi tertinggi sepak bola dunia tersebut.
"Kita harus optimistis. Apa pun yang terjadi dalam kongres nanti, berhasil atau tidak, yang pasti Indonesia tak akan diberi sanksi oleh FIFA karena KN sudah menjalankan tugasnya sesuai instruksi FIFA," kata Agum.
"Namun, jika kita tidak mengikuti instruksi FIFA, maka seketika itu pula sanksi yang teramat berat diberikan ke kita. Ini yang harus kita cegah," sambungnya. Ia menambahkan, "Apa pun yang terjadi, saya akan laporkan semua kepada FIFA. Satu yang saya jamin, kita tidak akan diberi sanksi oleh FIFA."
Sebelumnya tersiar kabar bahwa mayoritas pemilik suara yang menjadi pendukung setia Toisutta dan Arifin berencana untuk memboikot kongres. Mereka kabarnya tak akan datang dalam kongres 20 Mei mendatang agar kongres tersebut tidak sah karena tidak mencapai kuorum. Ini menjadi bentuk protes mereka karena "jagoannya" tidak diloloskan sebagai calon ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.