JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok pemilik 78 suara kembali mendesak Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar agar menepati janjinya untuk segera mengeluarkan keputusan menganulir sanksi yang dijatuhkan pengurus PSSI terdahulu kepada Arifin Panigoro.
Arifin diskorsing tak bisa berkecimpung dalam dunia sepak bola nasional seumur hidup karena membentuk Liga Primer Indonesia (LPI) yang dinilai pengurus PSSI era Nurdin Halid sebagai liga terlarang. Namun, setelah Nurdin cs turun dan diambil alih oleh Komite Normalisasi (KN), status LPI kini diakui. Menurut Hadiyandra, Sekretaris Umum PSSI Pengurus Provinsi Jambi, skorsing atas Arifin sudah tidak etis lagi karena LPI sudah bukan liga yang terlarang lagi.
"Dalam kongres kemarin diputuskan, beberapa skorsing akan dibahas oleh KN dalam waktu 1 x 24 jam. Kami sepakat soal itu. Kami menghormati Bapak Agum selaku Ketua KN dan kami menunggu keputusan dari beliau. Namun, hingga saat ini keputusan soal skorsing beberapa pihak belum juga beliau keluarkan. Tanda-tanda menuju ke sana pun belum ada. Kami atas nama pemilik suara sangat menyayangkan hal ini," kata Hadiyandra ketika bertemu wartawan di Grand Sahid, Sabtu (16/4/2011).
"Hal yang sangat kami tunggu adalah keputusan beliau terutama soal skorsing Bapak Arifin Panigoro," tegasnya.
Ia menambahkan, "Sanksi seumur hidup itu muncul karena beliau menggerakkan LPI. Sebelumnya KN sudah melegalkan LPI. Dengan demikian, produk-produk dari LPI juga dilegalkan, termasuk Bapak Arifin sebagai pencetusnya, dalam arti tidak pantas beliau menerima sanksi apalagi sanksi seumur hidup."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.