Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agum Gumelar Bantah Perpecahan di Komite Normalisasi

Kompas.com - 15/04/2011, 17:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, membantah berita yang menyebutkan bahwa ada perpecahan di dalam tubuh komite tersebut. Menurut Agum, kabar itu hanyalah isu-isu yang diembuskan pihak-pihak yang ingin komite ini gagal menjalankan tugasnya.

Komite Normalisasi (KN) dibentuk sesuai petunjuk FIFA. Organisasi ini terdiri dari 9 orang yang dinilai FIFA memiliki kredibilitas di dunia sepak bola Indonesia. Ada isu yang menyebutkan bahwa komite ini mewakili beberapa kepentingan. "Hati-hati ya dalam suasana seperti ini. Masih ada pihak yang terus menggagalkan. Jadi kalau dikatakan di dalam tubuh Komite Normalisasi ada perpecahan, saya kira itu hati-hati ya. Saya kira Itu adalah isu yang pasti dilemparkan oleh pihak yang tak ingin komite ini berjalan," ungkap Agum di kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Jumat (15/4/2011).

Agum melanjutkan, dia tak pernah membeda-bedakan latar belakang anggota KN. Ia mengaku tak peduli dari partai politik apa dan dari kubu mana mereka berasal.

Menurutnya, yang penting KN berjalan dengan baik demi kemajuan sepak bola nasional. "Sekarang berpulang kepada kita semua. Kita ini mau kembali ke alam yang lalu lagi dengan suasana yang penuh caci maki, saling curiga, saling tuduh atau kita ingin sesuai dengan harapan mayoritas masyarakat Indonesia supaya kita kembali ke suasana sepak bola nasional yang berkembang dengan baik," kata Agum.

"Komite Normalisasi itu di bawah saya, di bawah kendali saya, dan saya mengharapkan betul-betul komite ini mengutamakan kepentingan bangsa dibanding kepentingan pribadi," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com