Charleston, Sabtu
Melawan Jankovic yang lebih berpengalaman, Wozniacki dengan segenap kemampuannya mematahkan lima servis matang Jankovic. Dengan demikian, perlahan tetapi pasti, ia meruntuhkan kepercayaan diri Jankovic dan memaksa petenis peringkat kedelapan dunia itu memainkan reli-reli panjang. ”Dia selalu membuat Anda memainkan lebih banyak bola,” ujar Jankovic.
Wozniacki juga mengajak lawannya bermain cepat dengan mengandalkan pukulan-pukulan kerasnya. ”Saya harus agresif dan memukul lebih keras karena Jankovic adalah seorang petarung yang baik,” kata petenis kelahiran Odense, Denmark, itu.
Di final, Wozniacki ditantang petenis Rusia yang tidak diunggulkan, Elena Vesnina. Di semifinal, Vesnina secara mengejutkan mengalahkan unggulan ke-11, Peng Shuai, 7-6, 6-3.
Peng yang tampil cukup gemilang sepanjang tahun ini
”Empat minggu lalu saya mengira tidak bisa bermain di sini karena saya mengalami cedera pergelangan tangan yang cukup serius,” kata Vesnina. Namun, berkat perawatan serta bantuan dari Vera Zvonareva yang juga pernah mengalami hal yang sama, ia bisa bermain lagi.
Pada turnamen tanah liat di Houston, petenis Jepang, Kei Nishikori, menunjukkan semangat negerinya yang pantang menyerah dengan menundukkan petenis Uruguay, Pablo Cuevas, 6-3, 7-5, hari Sabtu (9/4).
Dengan terus memikirkan negerinya yang dilanda berbagai bencana, Nishikori berharap bisa memenangi pertandingan final melawan petenis AS, Ryan Sweeting, yang melaju ke final setelah mengalahkan Ivo Karlovic (Kroasia), 7-6, 6-3.