Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambaran "El Clasico" dan Kejutan Schalke

Kompas.com - 08/04/2011, 03:56 WIB

Jika tidak ada keajaiban atau mukjizat pada perempat final leg kedua Liga Champions, Selasa (12/4) dan Rabu depan, formasi laga semifinal telah tergambar dari hasilhasil leg pertama pekan ini. Kemenangan dua tim Spanyol (Real Madrid dan Barcelona) bisa mempertemukan mereka pada ”el clasico” Eropa. Tim kejutan Schalke 04 juga siap mencetak sejarah, dengan MU calon lawan di semifinal.

”16 , 20, 27 April, 3 Mei. RM-Barca,” demikian tulis Sid Lowe, kolumnis sepak bola Spanyol yang bekerja untuk harian Inggris Guardian, dalam akun Twitternya saat Seydou Keita baru saja menceploskan gol untuk kemenangan sementara 4-1 Barcelona atas Shakhtar Donetsk, Kamis (7/4) dini hari WIB.

Laga leg pertama perempat final Liga Champions di Nou Camp itu berakhir dengan skor akhir 5-1, setelah kapten Xavi Hernancez melesakkan tembakan dari depan mulut gawang, empat menit menjelang bubar. Dengan kemenangan skor telak itu, hanya mukjizat yang bisa menghentikan Barcelona pada pertemuan kedua di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Selasa mendatang.

Meski duel leg kedua itu masih lima hari lagi, banyak kalangan sudah berbicara kemungkinan pertemuan Barcelona lawan Real Madrid di semifinal. Sesuai undian, pemenang Barcelona versus Shakhtar akan menghadapi pemenang Madrid lawan Tottenham Hotspur di semifinal. Madrid juga menang dengan marjin empat gol, 4-0, atas Tottenham di Santiago Bernabeu, Selasa (5/4) atau Rabu dini hari WIB.

Jika hal itu benar-benar terjadi, bakal ada empat jadwal duel Barcelona versus Real Madrid—yang biasa diistilahkan ”el clasico”—selama kurang dari sebulan ke depan. Seperti ditulis Sid Lowe lewat Twitter, el-clasico diawali 16 April pada Liga Spanyol di Bernabeu, lalu 20 April pada final Piala Raja di Mestalla, dan dua semifinal Liga Champions pada 27 April dan 3 Mei.

Barca tidak jumawa

”Pemenang sudah dapat dipastikan dan mereka (Barcelona) bakal melaju (ke semifinal),” kata Mircea Lucescu, Pelatih Shakhtar, seusai laga di Nou Camp. ”Menurut saya, Barcelona tim terbaik dalam sejarah sepak bola,” kata Darijo Srna, kapten Shakhtar. ”Barcelona akan juara Liga Champions.”

Pernyataan Lucescu dan Srna tersebut mungkin terlalu prematur dan bahkan langsung ditepis kubu Barcelona yang tidak mau jumawa. ”Kami salah jika berpikir pertandingan telah berakhir,” ujar Andres Iniesta, gelandang pencetak gol pertama Barcelona, yang baru jadi ayah bayi perempuan.

Akan tetapi, jika melihat penampilan tim asuhan Pep Guardiola, ucapan Lucescu dan Srna beralasan. Barcelona terbukti tak tergantung pada satu-dua pemain untuk menjebol gawang lawan. Lima gol atas Shakhtar itu dicetak lima pemain berbeda. Selain oleh Iniesta, gol-gol itu disumbangkan Daniel Alves, Gerard Pique, Keita, dan Xavi.

Dari segi kualitas, permainan Barca juga tidak terbantahkan. Mereka menguasai 64 persen permainan dengan 17 kali tendangan (10 di antaranya tepat sasaran ke gawang). Satu hal lagi, Xavi dan kawan-kawan mencatat 671 umpan, hampir tiga kali lipat yang dilakukan pemain Shakhtar (286).

Tonggak sejarah Schalke

Satu semifinal lainnya sepertinya bakal menjadi tonggak sejarah baru klub Jerman, Schalke 04. Klub ini berada di atas angin ke semifinal setelah secara mengejutkan melibas Inter Milan di Giuseppe Meazza, 5-2, Selasa lalu.

Mereka tuan rumah pada leg kedua di Arena AufSchalke, Gelsenkirchen. Dengan perbedaan skor sebesar itu, hanya mukjizat yang akan membalik situasi. Inter pernah membalik situasi itu saat melawan klub Jerman lainnya, Bayern Muenchen, di 16 besar. Dari tertinggal kalah 0-1 di kandang pada leg pertama, Inter memukul Bayern 3-2 saat tandang pada leg kedua.

Namun, untuk kali ini, membalik kekalahan 2-5 menjadi kemenangan dengan selisih empat gol bukan perkara mudah bagi Leonardo dan pasukannya. ”Ini langkah yang luar biasa besar menuju semifinal,” kata Raul, mantan striker Real Madrid yang kini tulang punggung serangan Schalke. ”Kami tinggal meyakinkan dengan bermain baik lagi sehingga kami lolos ke semifinal untuk pertama kali dalam sejarah klub.”

Dari lima gol timnya, Raul menyumbang satu gol, yang membuat koleksi golnya di Liga Champions menjadi 70 gol. Sukses mereka menghabisi Inter pada leg pertama hanya beberapa hari setelah mengganti pelatihnya, dari Felix Magath ke Ralf Rangnick, menambah daya kejut keperkasaan Schalke.

Apabila Inter benar-benar tersingkir pada leg kedua, Rabu mendatang, berarti sejak bergulir dengan format baru Liga Champions mulai 1993, belum ada tim juara yang mampu mempertahankan gelar. Tim-tim juara yang berhasil mempertahankan gelar terjadi pada Piala Eropa format lama saat setiap klub menjalani kurang separuh dari selusin laga, yakni Real Madrid, Benfica, Inter, Ajax, Bayern, Milan, Liverpool, dan Nottingham Forest.

Siapa lawan Schalke setelah memastikan tiket semifinal? Manchester United (MU) menggenggam peluang lebih besar setelah menekuk Chelsea 1-0 di Stamford Bridge, Rabu. Sepak bola bukan hal yang matematis, tetapi statistik memperlihatkan MU tak pernah kalah di babak knockout setelah memenangkan laga tandang leg pertama.

Di atas semua kalkulasi matematis di atas, perlu diingat ucapan maestro Barcelona, Xavi, tentang permainan sepak bola. ”Dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi.” (MH SAMSUL HADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Liga Italia
Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com