Terjadi adu mulut dan saling dorong antara peserta dan petugas keamanan kemudian pintu pun jebol. Begitu memasuki ruangan sidang, mereka menguasai ruangan sidang selanjutnya berorasi dan menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”.
Kekacauan pelaksanaan kongres terjadi sejak siang saat registrasi peserta. Sejumlah anggota PSSI merasa dicurangi pengurus PSSI karena status mereka dicoret dari daftar peserta.
”Kami hadir di Bali. Kini kami dicoret begitu saja,” kata Ketua Gresik Putra Mujiono.
Ada enam klub dicoret sebagai peserta kongres, yakni Persikab Kabupaten Bandung, Persigo Gorontalo, Persipuja Puncak Jaya, PSPS Pekanbaru, Perseba Bangkalan, dan Gresik Putra.
Mereka marah dan kecewa. Mereka mencari Sekjen PSSI Nugraha Besoes yang mereka anggap sebagai biang keladi kekisruhan ini.
”Peserta kongres mau dikunci (PSSI). Hanya orang-orang yang disiapkan PSSI boleh ikut kongres,” kata Saleh Mukadar, aktivis Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN).
Ketua Panitia Lokal Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan mengatakan, beberapa klub peserta Kongres Tahunan di Bali, terutama dari Divisi Utama, tidak bisa ikut kongres karena PSSI mengacu pada klasemen sementara per 18 Maret 2011. Menurut Statuta PSSI, peserta kongres adalah 18 klub Liga Super, 16 klub Divisi Utama, 14 klub Divisi I, 12 klub Divisi II, 10 klub Divisi III, dan 33 pengurus provinsi.
Kongres di Pekanbaru semula diharapkan membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding guna menyiapkan kongres untuk pemilihan ketua PSSI 2011-2015 pada 29 April seperti yang diputuskan FIFA, 3 Maret.