CLAIREFONTAINE, SELASA -
Gelandang Franck Ribery dan bek Patrice Evra, dua pemain yang terlibat aksi pembangkangan saat Perancis di bawah Pelatih Raymond Domenech tampil di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, dipanggil kembali Pelatih Laurent Blanc membela ”Les Bleus”. Pemanggilan keduanya mengabaikan saran Menteri Olahraga Perancis Chantal Jouanno yang meminta mereka tetap dicekal.
”Saya berterima kasih kepadanya (Blanc) atas kepercayaan dan pemanggilan saya lagi ke tim Perancis,” kata Ribery dalam jumpa pers, Senin (21/3). ”Bagi saya, timnas Perancis selalu jadi impian dan sumber kebahagiaan.”
Perancis akan bertandang ke Luksemburg, Jumat lusa, dan beruji coba lawan Kroasia, empat hari kemudian. Saat ini, Perancis memimpin klasemen sementara Grup D dengan nilai 9.
Skuad Blanc memperoleh hasil buruk pada laga pertama di kandang, yakni kalah 0-1 dari Belarus. Namun, setelah itu mereka menang tiga kali beruntun atas Bosnia-Herzegovina, Romania, dan Luksemburg. Pesaing Perancis adalah Belarus, yang terpaut satu poin di bawahnya dan akan dijamu Albania, Sabtu depan.
Dengan persaingan ketat ini, Blanc lebih bersikap rasional dengan memanggil Ribery dan Evra. Ribery diskors tiga laga terkait aksinya ikut mogok latihan saat Perancis tampil di Piala Dunia 2010. ”Piala Dunia itu pengalaman buruk, tetapi saya belajar banyak. Pengalaman ini membuat saya jauh lebih kuat,” kata Ribery yang di awal jumpa pers mengedarkan pernyataan tertulis yang menegaskan dia ”tidak mau berbicara lagi soal masa lalu”.
Meski telah masuk timnas lagi, sorotan kritis media kepada Ribery tidak berakhir, termasuk soal hubungannya dengan gelandang Yoann Gourcuff. Tahun lalu, media Prancis melaporkan, Ribery menggertak Gourcuff sepanjang penampilan buruk ”Les Bleus” yang tersingkir di penyisihan Piala Dunia 2010. Ribery juga harus menghadapi penyelidikan pengadilan atas dugaan melakukan hubungan seksual dengan perempuan di bawah umur.
Di Grup E, Pelatih Belanda Bert van Marwijk dihadapkan minimnya pilihan pemain barisan lini depan setelah striker Klaas Jan Huntelaar cedera, menyusul pemain sayap Arjen Robben dan Theo Janssen yang juga cedera. Ketiga pemain itu absen saat Belanda bertandang ke Hongaria pada kualifikasi Grup E.
Huntelaar bergabung dengan timnas Belanda di hotel pesisir Laut Utara, Senin lalu. Namun, ia meninggalkan hotel itu beberapa jam kemudian setelah tim medis menyatakan ia belum sepenuhnya pulih dari cedera lutut. Janseen juga cedera lutut, sedangkan Robben cedera pangkal paha.
Dengan absennya Huntelaar, striker Robin van Persie menjadi andalan utama. Untuk memperbesar pilihan taktik, Pelatih Van Marwijk memanggil striker veteran Ruud van Nistelrooy, serta dua penyerang muda, Luuk de Jong dan Jeremain Lens.
Belanda adalah satu dari tiga tim yang sejauh ini mencatat kemenangan 100 persen, selain juara bertahan Spanyol dan Jerman. Tim ”Oranye” memimpin Grup E, unggul tiga poin atas Hongaria yang bertanding back-to-back lawan Belanda di Budapest, Jumat lusa, dan di Amsterdam, Selasa (29/3). Dua laga ini sepertinya akan menentukan pemuncak klasemen grup itu.
Sepanjang kalender internasional (25-29 Maret), sebanyak 29 laga kualifikasi Piala Eropa 2012 digelar. Beberapa tim besar lainnya juga bertanding, seperti Italia bertandang ke Slovenia (Grup C), Jerman menjamu Kazakhstan (Grup A), Inggris melawat ke Wales (Grup D), dan Spanyol menjamu Ceko serta bertandang ke Lituania (Grup I).
Terkait dua laga Spanyol tersebut, striker Spanyol David Villa yakin, dua kemenangan atas Ceko dan Lituania akan membawa satu kaki tim ”Matador” ke putaran final. ”Kami menghadapi dua laga yang sangat penting dan, jika kami menang, satu kaki kami akan menginjak di Piala Eropa berikutnya,” ujar Villa.
Spanyol, juara Eropa dan juara dunia, kini memimpin klasemen Grup dengan nilai sembilan, unggul tiga poin di atas Ceko. Menurut aturan, juara grup bakal lolos otomatis ke putaran final Piala Eropa, 8 Juni-1 Juli 2012.(AP/AFP/REUTERS/SAM)