Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Blatter dari Timor Leste

Kompas.com - 16/03/2011, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan sepak bola dunia, FIFA, kembali menegaskan penafsiran mengenai pasal kriminal dalam Statuta PSSI versi bahasa Inggris bahwa seseorang yang pernah dinyatakan bersalah tidak bisa dicalonkan. Konteks waktunya pun luas, tidak terbatas pada saat kongres digelar.

Penjelasan itu disampaikan dalam pertemuan antara Presiden FIFA Sepp Blatter, yang didampingi Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi Thierry Regenass, dan tiga penggagas Koalisi Independen untuk Penyelamatan Sepak Bola Nasional (Konsen), yaitu Effendi Gazali, Yudhi Oktaviandi, dan Andi Bachtiar Yusuf.

Mereka bertemu di Dili, Timor Leste, setelah Blatter dan Regenass meresmikan Goal Project, Selasa (15/3). Pertemuan ini difasilitasi oleh Federasi Sepak Bola Timor Leste. Konsen bertujuan memediasi para pihak untuk menyelesaikan kemelut persepakbolaan Indonesia.

Effendi Gazali, yang juga pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), menanyakan kepada Blatter tentang pasal kriminal di Statuta PSSI yang selama ini menjadi perdebatan. Blatter menyilakan Thierry Regenass untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Kapan saja

”Kami menaruh perhatian pada Statuta PSSI yang disahkan oleh FIFA, dan itu sangat jelas. Maksudnya jelas adalah seseorang yang pernah dinyatakan bersalah tidak bisa dicalonkan,” kata Regenass.

”Kami tidak berbicara menyangkut individu di sini, tetapi secara rasa dan secara logika dari statuta tersebut sangat jelas. Namun, pada akhirnya Komite Pemilihan PSSI yang memutuskan,” ujar Regenass.

Menyangkut lingkup waktu dinyatakan bersalah apakah sebelum kongres, pada saat kongres, atau selamanya, Regenass menegaskan, ”Kapan pun!”

Blatter menjelaskan, Komite Eksekutif FIFA juga memahami keputusan Komite Banding PSSI yang menggugurkan pencalonan keempat kandidat ketua umum PSSI. Karena itu, Komite Eksekutif FIFA memutuskan supaya PSSI menggelar kongres pemilihan komite pemilihan pada 26 Maret dan kongres pemilihan ketua umum sebelum 30 April.

”Sangat jelas bahwa kami pun telah bertemu di Zurich bersama dengan Sekretaris Jenderal serta Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi Thierry Regenass juga hadir di sini. Kami telah bertemu perwakilan PSSI, Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Ibu Rita Subowo, sebagai kolega saya di IOC yang juga Ketua KONI,” ujar Blatter.

”Kami menerangkan keputusan dari Komite Eksekutif dan kami juga menghargai keputusan yang telah diambil Komite Banding PSSI,” kata Blatter.

”Yang kami harapkan, jika statuta diubah di kongres, harus menghargai keputusan yang telah diambil oleh Komite Banding. Ini adalah sikap kami dan tidak ada diskusi menyangkut hal itu karena bola sekarang dimainkan oleh PSSI sendiri,” ujar Blatter.

Mengenai breakaway league, yaitu Liga Primer Indonesia, Blatter menilai, dalam sebuah organisasi yang dikelola dengan baik tidak mungkin muncul breakaway league.

”Oleh karena itu, sekaranglah saatnya bagi Komite Eksekutif FIFA untuk memastikan terjadi intervensi. Namun, berdasarkan statuta mereka (PSSI), mereka harus menyelesaikannya karena kami tidak akan menghalangi jika statuta ditulis ulang oleh asosiasi, tetapi mereka harus membawanya ke kongres untuk mengatasi masalah internal,” kata Blatter.

Jika tidak ada penyelesaian, Komite Eksekutif FIFA tidak memiliki pilihan selain menghukum PSSI. ”Saya berharap kami tidak menjatuhkan sanksi, tetapi mereka harus melaksanakan tugas-tugasnya,” ujar Blatter.

Klarifikasi KPPN

Di Jakarta, Ketua Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) Syahrial Damopolii mengklarifikasi bahwa di tubuh KPPN tidak terjadi perpecahan. KPPN yang didukung oleh 84 pemilik suara PSSI tetap bersemangat mengusung perubahan di tubuh PSSI.

”KPPN bukan melemah, KPPN tetap tegar. KPPN taat aturan karena itu kami mengikuti anjuran pemerintah supaya mengikuti aturan,” ujar Syahrial.

KPPN bersedia mengikuti kongres yang diselenggarakan PSSI, dengan syarat diselenggarakan sesuai dengan Standard Electoral Code FIFA. Jika persiapan pelaksanaan kongres melanggar aturan, KPPN akan mengambil alih penyelenggaraan kongres PSSI. (ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com