Duel dua klub musuh bebuyutan, yang sama-sama memegang rekor juara liga 18 kali, berlangsung panas, terutama di babak pertama. Dua insiden nyaris memicu perkelahian. Pertama, saat bek Liverpool, Jamie Carragher, menekel Nani. Kedua, saat bek MU, Rafael da Silva, berebut bola dengan Martin Skrtel. Kedua belah pihak beruntung hanya dikartu kuning wasit Phil Dowd, yang terkenal kejam dengan memberi kartu.
MU, yang tidak diperkuat bek tengah Rio Ferdinand (cedera) dan Nemanja Vidic (skors), berusaha memegang kendali penguasaan bola pada menit-menit awal. Pada Menit ke-16, bola tendangan striker Dimitar Berbatov membentur tiang gawang Liverpool.
Peluang MU itu memanaskan laga. Tidak lama berselang, sundulan Raul Meireles hasil umpan Luis Suarez giliran mengancam gawang Edwin van der Sar.
Sebelum kemasukan gol ketiga, MU beberapa kali mencetak peluang melalui Hernandez, Ryan Giggs, dan juga sundulan Berbatov yang ditahan kontrol dada Meireles.
Dari laga Sabtu (5/3), Arsenal membuang percuma kesempatan emas memperpendek selisih
Dengan menyimpan tabungan satu laga ketimbang MU, yang masih akan bertandang ke Arsenal pada 1 Mei nanti, peluang juara bagi Arsenal masih terbuka. Namun, hasil seri melawan Sunderland membuat musim ini seolah tidak memihak Arsenal.
”Saya terlalu sedih membicarakan ini semua,” kata Arsene Wenger, Pelatih Arsenal. Ini kedua kali Arsenal gagal memanfaatkan kekalahan MU. Awal Februari, saat MU kalah 1-2 di kandang Wolverhampton Wanderers, mereka ditahan Newcastle, 4-4, meski sempat unggul 4-0.
Dari laga lainnya, Manchester City tetap di peringkat ketiga (53 poin) setelah memukul Wigan Athletic, 1-0, lima poin di atas Chelsea yang Senin ini dijamu Blackpool.