Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung Sandiwara PSSI Berlanjut...

Kompas.com - 20/02/2011, 12:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panggung sandiwara pemilihan Ketua PSSI dikatakan terus berlanjut. Hal ini disampaikan para aktivis peduli sepak bola Indonesia menyusul adanya keputusan Komite Pemilihan bahwa dua calon kandidat yang dikatakan reformis, yaitu Jenderal TNI George Toisutta dan Arifin Panigoro, tak lolos verifikasi.

Proses verifikasi dikatakan tak transparan karena Komite Pemilihan tak mengungkapkan alasan mengapa kedua kandidat reformis itu tak lolos. Sebaliknya, salah satu calon petahana, Nurdin Halid, bersama Nirwan Bakrie malah dinyatakan lolos. Padahal, Nurdin terlibat setidaknya dua kasus suap.

Pertama, putusan Pengadilan Negeri Samarinda pada awal Februari 2011 mengungkapkan bahwa Nurdin menerima uang sebesar Rp 100 juta dari mantan Manajer Persisam Aidil Fitri. PN Samarinda memutuskan Aidil terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi dana APBD untuk klub Persisam senilai Rp 1,7 miliar.

Kedua, Nurdin juga pernah menjadi terpidana dalam kasus korupsi dana pendistribusian minyak goreng Bulog Rp 169,71 miliar pada 2007 dan divonis dua tahun penjara.

Bahkan, Nurdin, yang juga politisi Partai Golkar, diduga terjerat kasus suap pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom. Di persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, terdakwa kasus suap Hamka Yamdu menyebutkan bahwa Nurdin turut menerima uang senilai Rp 500 juta.

"Lolosnya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie dalam seleksi pencalonan ketua PSSI sungguh disayangkan. Hal ini menandakan bahwa rezim PSSI telah akut, telah busuk sampai pada sendi-sendi organisasi PSSI. Inilah yang menyebabkan PSSI rawan dijadikan ladang korupsi, tempat subur politisasi busuk, dan ladang kering tumbuhnya demokratisasi dalam sepak bola," kata aktivis Save Our Soccer, Apung Widadi, pada aksi demonstrasi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/2/2011).

Save Our Soccer sendiri menilai Nirwan merupakan bagian tak terpisahkan dari rezim PSSI yang bobrok. Latar belakang Nirwan, yang juga Wakil Ketua Umum PSSI 2007-2011, dikatakan sangat dekat dengan aroma politik. Masuknya Nirwan ke pusaran kekuatan PSSI periode mendatang dikhawatirkan menyebabkan ancaman potensi politisasi di tubuh PSSI tetap nyata.

Secara terpisah, Kapten Aliansi Suporter Indonesia Djundan Hidayat menyatakan, para pencinta sepak bola Indonesia tak sudi PSSI dipimpin mantan narapidana. Terlebih, proses verifikasi calon pucuk pimpinan PSSI ditengarai penuh kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com