Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Jakarta di Mata Pemain Bola

Kompas.com - 28/01/2011, 10:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap hari selalu ada warga yang mengeluhkan kemacetan lalu lintas di Jakarta. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh defender Go Ahead Eagles, Diego Michelis. Begitu tiba di Indonesia, pemain keturunan Indonesia-Belanda itu justru terpikat oleh hiruk pikuk Ibu Kota ini.

Diego datang ke tanah airnya guna mengikuti pemusatan latihan (pelatnas) sepak bola untuk Pra-Olimpiade 2012. Ia merupakan satu-satunya pemain keturunan campuran yang mengikuti pelatnas dan telah bergabung bersama tim pada Kamis (27/1/2011) sore.

"Aku baru pertama kali datang ke Indonesia. Kesan pertama yang aku dapatkan adalah kemacetan lalu lintas. Aku merasakan hal-hal baru di sini, termasuk gedung-gedung," kata Diego dalam bahasa Inggris kepada wartawan seusai mengikuti latihan di Lapangan C, Senayan, kemarin.

Diego mengakui bahwa keinginannya membela timnas Indonesia tidak lepas dari dorongan yang diberikan oleh kerabatnya. "Aku berdarah Indonesia. Ayahku berasal dari Jakarta, sementara ibuku berasal dari Belanda. Aku memiliki saudara di sini dan mereka bercerita kepadaku bahwa timnas butuh pemain. Oleh karena itu, aku ingin bermain," ungkap pemain yang belum menguasai bahasa Indonesia itu.

Sayangnya, pemain berusia 20 tahun tersebut belum dapat unjuk gigi pada sesi latihan kemarin karena masih kelelahan. Soal kemampuan pemain-pemain lokal, ia menilai cukup bagus.

"Kesanku melihat latihan pertama sangat berbeda dari yang kubayangkan. Banyak pemain bagus dan sepak bola bagus," ujar pemain yang mengidolakan defender Barcelona, Dani Alves, tersebut.

Agar bisa terpilih dalam skuad timnas untuk Pra-Olimpiade, Diego hanya memiliki waktu singkat untuk menunjukkan kemampuan maksimalnya. Pasalnya, ia harus kembali ke Belanda untuk membela klubnya pada 3 Februari nanti. Mau tidak mau ia harus bekerja keras dan ia rela berpindah kewarganegaraan agar dapat membela tim Garuda. "Aku siap berganti paspor kalau aku lolos," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com