Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPI Tak Gentar Dilaporkan PSSI

Kompas.com - 05/01/2011, 15:03 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI) tidak takut apabila pelaksanaan kompetisinya dilaporkan ke polisi oleh PSSI karena dianggap ilegal dan menyalahi aturan.

Juru bicara LPI, Abi Hasantoso, di Malang, Jatim, Rabu (5/1/2011), mengatakan, meski ada ancaman PSSI saat laga perdana yang akan digelar di Stadion Manahan Solo, pada 8 Januari 2010, pihaknya tidak terlalu khawatir.

"Terkait ancaman pada laga perdana LPI yang akan mempertandingkan antara Solo FC melawan Persema Malang di Solo, kami tidak mengkhawatirkannya. Sebab, kami tidak melakukan tindakan kejahatan," ucapnya.

Ia juga menegaskan, LPI akan melindungi semua pemain dan pelatih apabila dijatuhi sanksi oleh PSSI. "Kami siap bertanggung jawab terhadap pemain dan pelatih yang berlaga di LPI," ujarnya.

Abi menjelaskan, perlindungan terhadap pemain dan pelatih tersebut akan didampingi oleh advokasi hukum. "Jika PSSI menjatuhkan sanksi maka sebanyak 500-an pemain dan pelatih yang tergabung dalam 19 klub LPI akan menjadi korban. Oleh karena itu, kami sudah siapkan advokasi hukum," tuturnya.

Abi menegaskan, LPI adalah kompetisi yang legal dan tidak melanggar hukum karena digelar berdasarkan hasil rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010.

"Dalam amanat itu disebutkan, memperbaiki sepak bola di Tanah Air perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk pengusaha yang tergabung dalam konsorsium LPI," paparnya.

Abi menjelaskan, pihaknya sebelumnya juga sudah berkonsultasi dengan Manajer Timnas, Andi Darussalam, dan dia menyarankan agar dirinya membuat surat pernyataan yang berisi mosi tak percaya terhadap kompetisi yang berlangsung.

"Pak Andi menyarankan agar membuat surat pernyataan yang berisi mosi tak percaya terhadap kompetisi yang berlangsung, serta membutuhkan kompetisi baru yang profesional," katanya. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com