Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haramkah Pemain LPI Masuk Timnas?

Kompas.com - 04/01/2011, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) satu suara soal keberadaan pemain Liga Primer Indonesia dalam tim nasional Indonesia. Ada yang menolak, tapi ada juga yang tetap membuka pintu bagi pemain "haram" tersebut.

PSSI menutup pintu bagi pemain yang bermain bergabung di klub dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), salah satunya striker Persema Malang Irfan Bachdim. Otoritas sepak bola Indonesia itu menganggap mereka "haram" karena mengikuti kompetisi kompetisi liar di luar kompetisi resmi PSSI, yakni Indonesia Super League (ISL).

Wakil Ketua Komisi Disiplin PSSI, Syarifuddin Suding mengatakan, masih terdapat perbedaan pandangan di internal PSSI mengenai ketentuan yang mengikat pemain. "Di internal PSSI ada beberapa pandangan. Ada yang berpandangan, karena klub tidak diakui, maka pemain juga tidak diakui. Ada juga yang berpandangan, hanya klub saja yang tidak diakui, bukan pemain," kata Suding, yang juga anggota Komisi III DPR, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/1/2011).

Ia melanjutkan, kegiatan LPI merupakan kegiatan di luar agenda resmi PSSI. Terkait pemain, pihaknya baru akan menyusun aturan, apakah ketentuan yang mengikat klub juga mengikat para pemainnya. "Pemain belum diatur, (apakah) bisa masuk ke timnas atau tidak. Kami dari Komisi Disiplin baru mau mengagendakan dan rumuskan apakah pemain yang bermain di LPI ada larangan (bergabung di Timnas) atau tidak," jelasnya.

Secara pribadi, Suding berpandangan, jika berbicara kepentingan bangsa dan negara, siapa pun pemain seharusnya diberi kesempatan untuk membela tim nasional. "Minggu depan lah, status pemain akan kita rumuskan. Apakah dalam bentuk SK atau peraturan PSSI, kita lihat nanti," tambahnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPR yang juga penggemar sepak bola, Pramono Anung, mempertanyakan pernyataan elite PSSI, yang menyatakan pemain klub di LPI tidak boleh menjadi pemain timnas. Menurutnya, hal itu menunjukkan arogansi dan monopoli PSSI.

"Ini menunjukkan ada kesewenang-wenangan dari PSSI. Kalau mau prestasi sepak bola maju, tidak boleh ada diskriminasi. LPI kan mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat sebagai awal kemandirian dari sepak bola kita," tutur Pramono.

Sepanjang kompetisi bertujuan memajukan sepak bola Tanah Air, tambahnya, tidak seharusnya ada pengekangan. Justru, semakin banyak kompetisi dinilai Pramono akan mendorong atmosfer segar bagi dunia persepakbolaan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

    Badminton
    Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

    Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

    Timnas Indonesia
    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

    Timnas Indonesia
    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

    Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

    Liga Indonesia
    Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

    Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

    Liga Spanyol
    Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

    Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

    Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

    Badminton
    Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

    Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

    Badminton
    Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

    Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

    Badminton
    Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

    Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

    Liga Indonesia
    Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

    Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

    Badminton
    Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

    Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

    Badminton
    Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

    Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol Vs PSM

    Liga Indonesia
    Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

    Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final Setelah 16 Tahun

    Badminton
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com