Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda (Pancasila) di Dadaku!

Kompas.com - 24/12/2010, 03:02 WIB

AGUS DERMAWAN T

Dalam minggu- minggu ini kita tak henti melantunkan ”Garuda di Dadaku”, sepotong lagu dari grup Netral yang disadur dari nyanyian rakyat Papua, ”Apuse Kokondao”. Lagu itu selain untuk memberi semangat kepada tim nasional Indonesia yang tiba-tiba selalu menang, juga untuk memantulkan rasa nasionalisme kita yang ternyata tak pernah kikis.

Seraya menyanyi kita membusungkan dada yang dibungkus kaus merah bergambar Garuda Pancasila. Garuda di dadaku!

Dalam euforia sepak bola boleh jadi kita hanya berhenti di garuda ketika melihat gambar itu. Tak lagi kita perhatikan, apalagi ingat, bahwa Sang Garuda berbenak Pancasila yang melambangkan roh utama bangsa Indonesia. Kekhawatiran inilah yang kemudian memancing pasal gugatan seorang ahli hukum dengan menegaskan bahwa kesakralan Garuda Pancasila tak seharusnya tereber-eber di kaus sepak bola.

Namun, seraya menghormati gugatan si ahli hukum dan sambil ikut bersorak-sorai ala sepak bola, kita bisa menggunakan momentum berkibarnya lambang Garuda sebagai pengingat kembali hal ihwal yang berkait dengan Pancasila, sebuah fundamental foundation of state, sebuah Lebensanshauung bangsa yang telah dipakai 65 tahun lamanya. Pengingatan itu kontekstual bila masuk dari wilayah seni rupa.

Terindah di dunia

Dalam perupaan, nilai-nilai luhur Pancasila itu diformulasikan dalam lambang-lambang visual. Setiap sila lalu terepresentasi dalam gambar.

Semoga tidak seperti mengulang penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), bolehlah diingat bahwa sila ”Ketuhanan yang Mahaesa” diformulasikan dalam simbol bintang sebagai gambaran dari nur atau cahaya. Sila ”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam simbol rantai yang berangkai-rangkai. Sila ”Persatuan Indonesia” dalam simbol beringin, pohon tempat berlindung.

Sila ”Kerakyatan Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan” digambarkan dalam simbol kepala banteng. Sila ”Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” disimbolkan dengan gambar padi dan kapas.

Gambar-gambar itu dimaktubkan dalam perisai. Perisai itu sebagai lambang dari penjaga jiwa tergantung di dada burung garuda. Jadilah lambang Garuda Pancasila.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com