Seperti dijanjikan Riedl sebelum laga, tim asuhannya bakal tampil menyerang. ”Ini pertandingan yang berat, laga yang tidak bagus buat kesehatan jantung. Lawan memang sangat sulit dihadapi, terutama set piece mereka,” ujar Riedl.
Riedl membuat perubahan strategi dengan membangkucadangkan Irfan Bachdim dan menggantikannya dengan Yongki Ariwibowo, berpasangan dengan Cristian Gonzales sebagai striker. Ini adalah satu-satunya perubahan skuad yang dilakukan Riedl dari tim pada semifinal pertama.
Laga memasuki menit ke-11, Indonesia yang kini bertindak sebagai tuan rumah mendapatkan peluang. Gonzales terlepas di kotak penalti setelah mendapatkan umpan terobosan Yongki. Gonzales berusaha melewati kiper Neil Etheridge, tetapi kiper Fulham itu berhasil merebut bola dari Gonzales. Sembilan menit kemudian, Gonzales kembali mendapatkan peluang, tetapi sundulannya diantisipasi Etheridge.
Setelah membuang setidaknya lima peluang, Gonzales akhirnya berhasil memecah kebuntuan menit ke-43. Gonzales menguasai bola di luar kotak penalti dan mendapatkan kesempatan untuk menendang. Tendangan pertamanya dapat diblok bek Filipina.
Bola memantul kembali ke arah Gonzales yang langsung melepaskan tendangan melengkung dari jarak sekitar 20 meter melewati jangkauan Etheridge. Gol itu membuat sekitar 85.000 suporter yang memadati Gelora Bung Karno meledak dalam kegembiraan.
Filipina tidak menyerah begitu saja. Meski terus mendapat tekanan pada babak kedua, mereka berhasil mendapatkan peluang, terutama lewat umpan satu dua (set pieces).
Filipina mendapatkan peluang dari cara ini pada menit ke-15 setelah Alexander Borommeo bisa menyundul bola dari depan mulut gawang. Beruntung sundulannya melambung di atas mistar gawang Indonesia.
Pelatih Filipina Simon McMenemy mengatakan, ia masih terkesima dengan atmosfer Gelora Bung Karno yang luar biasa. ”Sungguh fans yang luar biasa. Ini adalah pengalaman yang menakjubkan,” katanya.
Menurut Riedl, pemainnya grogi pada babak kedua melawan Filipina sehingga banyak melakukan kesalahan. Para pemain Merah-Putih memang terlihat panik, terutama sekitar 30 menit terakhir pertandingan. Mereka melakukan banyak kesalahan umpan, pelanggaran yang tidak perlu, serta membuang-buang bola yang memberi peluang ke Filipina melakukan set pieces.