Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cristian Gonzales Diyakinkan akan Keajaiban Tuhan

Kompas.com - 17/12/2010, 16:44 WIB

KOMPAS.com — Nama pesepak bola nasional, Musatafa Habibi Gonzales atau lebih dikenal dengan Cristian Gonzales, kian cemerlang. Tandukan kepalanya pada laga semifinal Piala AFF leg pertama melawan Filipina, Kamis (16/12/2010) malam, membawa kemenangan tim nasional Indonesia dengan skor 1-0.

Perjalanan karier pemain yang menjadi warga negara Indonesia lewat naturalisasi itu tidak selalu mulus. Berkat dorongan dari guru dan penasihat spiritualnya, sejak menjadi mualaf, Gonzales bangkit lagi dari keterpurukan dan terus menunjukkan kelasnya sebagai bintang lapangan.

Ustaz Mustafa di Masjid Agung Al-Akbar, Surabaya, membantu proses Gonzales masuk Islam. Gonzales juga memiliki guru spiritual lain, yakni Hj Fatimah asal Mojosari, Mojokerto; dan Hj Nurhasanah, pemimpin majelis zikir An Nur di Gresik.

Salah seorang guru spiritual Gonzales, Nyai Nurhasanah, pengasuh Pondok Pesantren An Nur di Kebomas, Kabupaten Gresik, Jumat (17/12/2010), menyatakan bahwa dia meyakinkan Gonzales terhadap keajaiban dari Tuhan. Nur (Nurhasanah), biasa dipanggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales dengan nasihat untuk selalu berdoa. Bunda juga menyarankan Gonzales agar bersujud syukur jika mencipta gol ke gawang lawan.

Menurut Bunda, kondisi Gonzales juga labil, apalagi saat perjalanan kariernya diwarnai pernik-pernik persoalan. Pada tahun 2004, Gonzales bermasalah dengan Abu Shaleh, Pengurus Daerah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Banten saat PSM Makassar menjamu Persikota Tangerang. Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan Emanuel de Porras, striker PSIS Semarang. Gonzales juga berurusan dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jaya, Jawa Barat, pada 2007.

Sementara itu, pada tahun 2008, Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan, pemain belakang dari PSMS Medan. Kondisi Gonzales semakin labil saat Komisi Disiplin PSSI memberi sanksi dilarang bermain selama setahun akibat memukul bek PSMS itu. Saat itu, kata Bunda, kondisi ekonomi keluarganya juga terpuruk.

Bunda mengingatkan agar Gonzales pantang putus asa. Dia layak menjadi bintang dan masuk tim "Merah Putih". Gonzales diminta lebih banyak berzikir dan selalu meminum air yang telah disertai doa dan khataman Al-Quran. Bunda membekali Gonzales dengan berbagai macam kalimat zikir agar selalu ingat kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Gonzales pun kemudian sukses meraih posisi top scorer pada musim kompetisi Indonesia Superliga 2009 bersama klub Persib Bandung dengan mencetak 14 gol. Pamor Gonzales bersinar lagi dan dipanggil untuk memperkuat tim nasional. Menurut Bunda, Gonzales sering ikut mengaji dan shalat di mushala An Nur di Kebomas, Gresik.

Setiap hari raya Idul Fitri, Gonzales melaksanakan shalat di mushala An-Nur bersama istrinya, Eva Nurida Siregar. Hingga saat ini, Gonzales mendapatkan kiriman air khataman Al Quran, termasuk pada laga leg kedua semifinal Piala AFF pada 19 Desember mendatang.

"Kami hanya mendorong agar dia dikuatkan hati dan fisiknya. Saya menganggap semua yang ikut majelis zikir kami sebagai anak, termasuk Gonzales, sehingga saya pun dipanggil Bunda," kata Bunda sebelum berangkat ke Pekanbaru.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com