Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baggio Masih Dongkol kepada Trapattoni

Kompas.com - 10/11/2010, 05:18 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Pemain legendaris Italia Roberto Baggio tidak dapat memaafkan mantan Pelatih Italia Giovanni Trapattoni. Baggio merasa kesal karena Trapattoni telah mencuri haknya bermain di Piala Dunia 2002.

Pada turnamen yang digelar di Korea Selatan dan Jepang itu, Baggio tidak disertakan oleh Trapattoni dalam skuad "Gli Azzurri". Waktu itu Baggio baru pulih dari cedera, tapi masih menjadi striker paling tajam di Brescia.

"Aku semestinya ikut di Piala Dunia keempatku dan aku semestinya di sana. Itu hakku, itu sakral bagiku," ungkapnya kepada Vanity Fair edisi Italia.

"Dengan memperhitungkan karierku, aku punya hak untuk itu. Mereka semestinya menyertakanku dan memberiku kesempatan, bahkan jika seandainya aku memakai kursi roda," tegasnya.

Baggio kemudian merujuk pada Ronaldo, yang juga baru sembuh dari cederanya. Karena masih bagus, pemain Brasil itu diikutkan ke Korsel-Jepang dan akhirnya mengantarkan timnya menjadi juara.

"FIFA menambah skuad menjadi 23 pemain dan mereka melakukan itu sehingga Ronaldo dan aku bisa berpartisipasi karena kami berdua baru pulih dari cedera dan mungkin berisiko," ungkap Baggio

"Tambah satu orang lagi, apa masalahnya? Lagi pula Ronaldo ikut, dia lahir kembali dan dia memenangi Piala Dunia sebagai pencetak gol terbanyak. Aku tetap di rumah," katanya dengan kesal.

Setelah namanya dicoret, hilanglah kesempatan Baggio untuk memberikan kebanggaan bagi tim Italia. Berakhir pulalah perjalanannya di kancah dunia dengan torehan kurang menyenangkan di tiga turnamen sebelumnya. Di ketiga Piala Dunia itu, Italia selalu kalah dalam adu penalti.

Saat Baggio menjalani debut di Piala Dunia 1990, tuan rumah "Gli Azzurri" selalu menang hingga babak perempat final. Di semifinal, mereka menyerah di tangan Argentina dalam adu penalti setelah hasil imbang 1-1 selama 120 menit.

Empat tahun kemudian, Baggio menjadi biang kekalahan timnya di final 1994 lawan Brasil. Tendangan penaltinya meleset dan berakhirlah adu tos-tosan itu dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim "Samba".

Di Perancis 1998, Italia lagi-lagi keok dalam adu penalti. Kali itu mereka menyerah di tangan tuan rumah di perempat final. Perancis akhirnya keluar sebagai juara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com