Malang, Kompas -
Persema sebenarnya tidak tampil istimewa dalam laga tersebut. Bahkan pada babak pertama mereka seperti terbawa pola permainan lamban yang diterapkan Persijap. Hingga wasit A Suparman meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama, laga membosankan ditunjukkan kedua kesebelasan.
Memasuki babak kedua, Pelatih Persema Timo Scheunemann mengganti striker mudanya, Reza Mustofa, dengan pemain yang kembali setelah memperkuat tim nasional, Jaya Teguh Angga. Masuknya Angga seperti membawa angin baru bagi ”Laskar Ken Arok”. Mereka mulai banyak menyerang dan membahayakan gawang Persijap yang dijaga kiper pengganti, Danang Wihatmoko.
Pada menit ke-53, striker Persema, Ngon Mamoun, mampu memanfaatkan bola muntah yang terlepas dari tangan kiper Persijap saat mengantisipasi sundulan Angga. Jala ”Laskar Kalinyamat” pun bergetar dengan gol pertama dari Persema.
Unggul satu bola, para pemain Laskar Ken Arok mulai beringas menghadapi lawan. Serangan demi serangan terus coba dilesakkan ke gawang Persijap Jepara.
Delapan menit setelah gol pertama, Persema kembali menambah pundi-pundi golnya setelah tendangan Semme Piere Patrick menjebol gawang Persijap. Persema sementara unggul 2-0.
Hingga pertandingan berakhir, keunggulan 2-0 bagi tuan rumah tetap bertahan. Hasil ini terlihat cukup mengecewakan bagi para pemain Persijap. Bahkan ada di antara pemain yang melampiaskan kekesalannya dengan memecahkan pintu kaca ruang ganti pemain.
”Gol pertama murni kesalahan pemain-pemain belakang kami yang salah mengantisipasi serangan. Namun, gol kedua saya rasa berbau
Pelatih Persema Malang Timo Scheunemann mengaku cukup puas dengan kemenangan anak asuhnya tersebut. ”Pada babak-babak awal memang pemain saya masih tertekan dengan hasil tidak maksimal di laga-laga sebelumnya. Itu sebabnya, striker saya bermain monoton dan sulit menembus pertahanan lawan,” ujar Timo.
Namun, dengan masuknya Angga, Timo mengaku gairah tim mulai terangkat. ”Dengan masuknya Angga, ada