ROMA, KOMPAS.com — Presiden Komite Teknik Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Roberto Baggio menyatakan akan memberikan perhatian lebih kepada pengembangan pemain muda. Ia berharap itu akan mengakhiri paceklik bintang dan prestasi Italia.
Masalah regenerasi, Italia sudah mendapat banyak perhatian publik sepak bola dunia, bahkan sebelum Piala Dunia 2006 Jerman. Namun, pelatih yang berkuasa saat itu, Marcello Lippi, cenderung mengabaikan pendapat itu dan mengandalkan pemain berpengalaman.
Lippi bisa menepuk dada ketika kemudian berhasil membawa Italia menjuarai Piala Dunia 2006 Jerman. Dengan keyakinan yang sama, Lippi memimpin Italia ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Namun, berbeda dari di Jerman, di Afrika Selatan, Italia tersingkir di fase grup. Kali ini, Lippi cuma bisa minta maaf.
Tanpa bermaksud mengungkit, Baggio menilai bahwa Italia sudah tak memiliki generasi emas. Kalaupun ada bibit-bibit bagus, mereka sulit bersinar seperti Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, misalnya saja Mario Balotelli (19).
Baggio pun mengaku tak melihat cara selain memberikan kesempatan bermain lebih luas kepada pemain-pemain muda itu di panggung-panggung internasional. Ia menyatakan siap mempromosikan pemain-pemain muda Italia kepada suksesor Lippi, Cesare Prandelli.
"Saya bermimpi Italia bisa kembali memiliki banyak talenta penting. Kami harus memberikan segalanya untuk menjadikan mereka pemain bagus," ungkap Baggio.
"Untuk Balotelli, sungguh sayang ia akan meninggalkan Italia. Namun, jelas bahwa ada situasi yang muncul yang kita tak sadari. Sepak bola bagi saya adalah gairah tanpa batas yang akan selalu ada di sekitar kita," tambahnya.
Balotelli saat ini bermain untuk Inter Milan. Namun, ia sekarang sedang dalam proses pindah ke Manchester City. (NM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.