Di Arsenal, Chamakh Jadi "Adebayor"

LONDON, KOMPAS.com — Striker Marouane Chamakh akan memanfaatkan tinggi badannya untuk meraih sukses di Arsenal sebagaimana pernah dilakukan Emmanuel Adebayor. Lagi pula, kedua pemain itu punya gaya main serupa.

Sepeninggal Adebayor ke Manchester City musim lalu, "The Gunners" masih punya dua penyerang bertubuh jangkung, yakni Robin van Persie dan Nicklas Bendtner. Ketika Van Persie cedera, Bendtner yang lebih sering menyerang dari sayap kanan bergeser ke tengah menjadi ujung tombak. Sayangnya, pemain muda Denmark itu belum bisa menyamai ketajaman striker-striker sebelumnya.

Demi menambah daya ledak lini depannya, pelatih Arsene Wenger pun memboyong Chamakh dari Bordeaux. Penyerang asal Maroko itu yakin bisa menyamai ketajaman Adebayor dengan kemampuan yang dimilikinya.

"Kami (Chamakh dan Adebayor) memiliki gaya permainan serupa. Kukira dengan postur tubuhku dan kemampuanku dalam duel-duel di udara, bermain di Inggris merupakan keputusan tepat," ungkap penyerang memiliki tinggi badan 1,88 meter itu kepada majalah Arsenal.

"Posisi favoritku berada di depan bersama penyerang lain karena kupikir aku bisa saling melengkapi penyerang lain dengan sempurna," tambahnya.

Selama tujuh musim membela Bordeaux, Chamakh telah mengemas 79 gol dari 239 laga yang dilakoninya. Penyerang berusia 26 tahun itu tak memerlukan waktu lama beradaptasi dengan Cesc Fabregas dkk. Saat Arsenal melawan AC Milan di turnamen Emirates Cup akhir pekan lalu, Chamakh berhasil mengemas satu gol.