Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mueller, Langsung Buas seperti "Der Bomber"

Kompas.com - 28/06/2010, 01:01 WIB

KOMPAS.com - Pada Piala Dunia 1966 hingga Piala Dunia 1974, Jerman memiliki satu striker paling tajam, yaitu Gerd Mueller. Dalam tiga keikutsertaannya di event empat tahunan tersebut, "Der Bomber" mencetak total 14 gol dan mampu membawa negaranya menjadi juara dunia pada tahun 1974.

Tak heran jika Mueller masuk dalam daftar pemain legendaris di negara "Hitler" tersebut. Apalagi, dia pernah tercatat sebagai top skor sepanjang masa di Piala Dunia (14 gol), sebelum striker Brasil Ronaldo, memecahkan rekor tersebut pada Piala Dunia 2006 (menjadi 15 gol).

Setelah Mueller pensiun dari timnas, Jerman belum memiliki striker andal lagi. Miroslav Klose masih menjadi pilihan, dan tetap berpeluang menyejajarkan dirinya dengan Mueller karena total sudah mengoleksi 12 gol di Piala Dunia, termasuk ketika membobol gawang Inggris pada laga perdelapan final, Minggu (27/6/10).

Namun di Piala Dunia 2010 ini, muncullah Mueller baru dengan nama lengkap Thomas Mueller. Baru berusia 20 tahun, pemain kelahiran Weilheim ini sudah tampil sangat menonjol dalam debutnya di turnamen antarnegara tersebut, dan dia terpilih sebagai man of the match saat "Der Panzer" menggilas Inggris 4-1 di Stadion Free State, Bloemfontein.

Ya, Mueller pantas menerima predikat tersebut. Pasalnya, pemain dengan tinggi 1,86 meter ini bermain sangat eksplosif sehingga mencetak dua gol dalam "perang" klasik tersebut. Dia juga kini bercokol di posisi teratas daftar top skor Piala Dunia 2010, sejajar dengan Luis Suarez (Uruguay), David Villa (Spanyol), Landon Donovan (AS), Gonzalo Higuain (Argentina), Robert Vittek (Slovakia) dan Asamoah Gyan (Ghana).

Pemain Bayern Muenchen ini mungkin belum terlalu terkenal, karena namanya baru muncul ke permukaan. Tetapi, pelatih Joachim Loew tetap menaruh kepercayaan, setelah melihat bakat dan kemampuannya yang luar biasa.

Mueller adalah produk binaan Muenchen. Tahun 2000, ketika berusia 10 tahun, dia mulai bergabung dengan raksasa Bundesliga tersebut untuk menimba ilmu. Tujuh tahun berselang, Muller masuk tim Bayern Muenchen junior, dan ikut membantu tim tersebut menjadi runner-up Bundesliga U-19. Dia melakukan debutnya di tim pengganti pada Maret 2008, dan mencetak gol, pada pertandingan melawan Unterhaching.

Terus menunjukkan kemajuan pesat dan naluri golnya semakin terasah, Mueller pun dipanggil masuk skuad Muenchen senior. Pada 15 Agustus 2008, dia melakukan debutnya di Bundesliga ketika melawan Hamburger SV. Sejak itu, Mueller mulai mendapat perhatian sehingga kesempatan demi kesempatan untuk bermain, diperolehnya, termasuk di ajang paling bergengsi, Liga Champions.

Tak ingin pemain yang "dilahirkan" ini pergi, Muenchen mengajukan kontrak profesional. Jadilah, pada 4 Februari 2010, Muller menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dengan "The Bavarians". Dia pun secara reguler bermain di tim inti, bersama dengan pemain top sekelas Franck Ribery dan Arjen Robben.

Rupanya, Loew kepincut dengan performa Mueller. Pelatih timnas Jerman ini memutuskan untuk membawanya ke Piala Dunia 2010, apalagi setelah gelandang andalan Michael Ballack dipastikan absen karena cedera. Loew pun tak sungkan memberikan kostum nomor punggung 13 kepada Mueller. Padahal, nomor tersebut sudah sangat identik dengan Ballack.

Ternyata, kepercayaan Loew itu tidak sia-sia, karena Mueller membayarnya dengan tuntas. Dalam debutnya di arena paling bergengsi ini, Mueller langsung mencetak satu gol ketika Jerman melibas Australia 4-1 pada laga perdana penyisihan Grup D. Kemudian, Mueller menambah pundi-pundi golnya berkat dua tembakan yang mengoyak jala Inggris di babak perdelapan final.

Jerman masih bertahan di Piala Dunia, karena mereka akan melanjutkan perjalanannya ke perempat final. Jika tim tetap bermain ciamik dan Mueller pun terus menunjukkan produktivitasnya, bukan tak mungkin dia menjelma jadi "Mueller junior", yang tak pernah puas mengoyak jala lawan (dan mengejar rekor Gerd Mueller, karena usianya yang masih muda dan punya kesempatan tampil di beberapa Piala Dunia lagi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

    Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

    Timnas Indonesia
    Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

    Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

    Badminton
    Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

    Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

    Timnas Indonesia
    Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

    Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

    Timnas Indonesia
    Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

    Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

    Timnas Indonesia
    Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

    Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

    Badminton
    Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

    Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

    Liga Inggris
    KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

    KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

    Internasional
    Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

    Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

    Timnas Indonesia
    Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

    Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

    Timnas Indonesia
    Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

    Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

    Liga Inggris
    Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

    Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

    Sports
    Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

    Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

    Timnas Indonesia
    Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

    Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

    Badminton
    Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

    Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com