JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Apa yang dikhawatirkan akhirnya terjadi juga. Petugas keamanan (steward) di Stadion Green Point, Cape Town, tempat pertandingan Italia lawan Paraguay, meninggalkan posnya. Polisi terpaksa mengambil alih tanggung jawab keamanan secara keseluruhan dan sampai berita ini diturunkan, pertandingan masih berlangsung tanpa ada gangguan.
Ancaman pemboikotan terus menjadi momok Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel). Sebelumnya, pekerja di Stadion Loftus Versveld akan memboikot Piala Dunia. Sopir taksi juga melempar ancaman serupa. Bahkan, ketika Kompas.com tiba di Afsel pada 6 Juni, sudah disuguhi isu bahwa polisi juga akan memboikot jika tak diberi bayaran overtime (lembur).
Kini di Cape Town bukan hanya ancaman, tapi sudah terjadi. Panitia memang menyewa Stallion Security Consortium untuk menjadi bagian petugas keamanan. Rupanya, para petugas keamanan dari konsorsium itu tak puas dengan bayaran yang didapat. Mereka pun memboikot partai Italia lawan Paraguay di Cape Town dengan cara meninggalkan stadion.
Kabar ini langsung berkembang luas di Afsel. Bahkan, kini muncul kekhawatiran bahwa modus serupa akan dilakukan di tempat lain. Sebab, banyak pekerja atau pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan Piala Dunia untuk menekan pemerintah agar menaikkan gaji atau ada kepentingan politik di baliknya.
Sebelum pertandingan Italia lawan Paraguay, sebenarnya isu pemogokan para steward (petugas stadion) itu sudah muncul. Mereka akhirnya melakukan negosiasi dengan pihak panitia lokal. Namun, rupanya negosiasi tak menemui kesepakatan, hingga akhirnya para steward benar-benar melakukan pemboikotan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.