KUPANG, KOMPAS.com - Pengurus Pusat PSSI diminta membersihkan pihak-pihak yang diduga melakukan praktik mafia dalam persepakbolaan nasional, dengan menghukum para pihak yang memanfaatkan organisasi ini untuk mencari keuntungan pribadi.
Menurut dia, pembinaan persepakbolaan di Indonesia semasa kepimpinan Nurdin Halid tidak mampu mengangkat prestasi Timnas Indonesia karena praktik-praktik tidak terpuji yang tumbuh dan berkembang dalam organisasi ini.
"Jika ada oknum wasit atau klub-klub tertentu yang terbukti melakukan tidakan kotor di luar atau di dalam arena persepakbolaan sebaiknya diberi sanksi tegas," kata Sekretaris Pengurus Provinsi PSSI Nusa Tenggara Timur Lambert Tukan di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan, pemgurus PSSI Pusat harus menyeret para pelaku praktik mafia itu ke pengadilan untuk menghukum tindakan mereka yang merusak citra institusi.
Ia menilai merosotnya prestasi Timnas Indonesia dalam dunia persepakbolaan juga ditunjang oleh sikap tidak transparannya para pengurus PSSI dalam mengelola oraganisasi ini, di samping masih kurannya sarana-sarana pendukung lainnya.
Akibatnya potensi yang dimiliki para atlet sepak bola dan semangat para donatur dan sponsor-sponsor mulai mengendor dan perlahan-lahan mundur yang berdampak pada tidak berkembangnya sepakbola di dalam dan diluar negeri.
Lambert Tukan mengatakan, untuk mengatasi merosotnya prestasi persepakbolaan di Indonesia, maka Pengprov PSSI NTT mengusulkan, selain dilakukan pembersihan di internal institusi dari praktik mafia, juga perlu memperbaiki kinerja dengan secara periodik melakukan pendidikan dan latihan (Diklat) sepak bola.
"Pengurus PSSI perlu membuat jadwal diklat sepak bola secara rutin dan berjenjang kepada pengurus, anggota, para wasit, pelatih, ofisial, pimpinan-pimpinan klub dan bahkan para pemain dan calon pemain yang potensial, sehingga memperkaya diri dengan ilmu sepak bola," katanya.
Selain diklat, para pengurus PSSI juga perlu mencari dana dari donatur-donator dengan cara-cara yang profesional dan beretika sehingga terus memberdayakan komponen-komponen yang terlibat langsung dalam mendukung majunya persepakbolaan di Indonesia.
Dukungan dana yang memadai akan sangat membantu seluruh lapisan masyarakat, terutama para pemain yang selama ini kekurangan gizi yang berdampak pada stamina yang kurang prima ketika berlaga di lapangan hijau.
Selain itu, ketersediaan dana yang cukup juga akan membantu menambah fasilitas olahraga persepakbolaan seperti stadion yang memadai dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh FIFA atau badan sepak bola dunia.
"Inilah sejumlah hal yang bagi Pengprov NTT sangat penting diberi perhatian khusus sehingga kemerosotan dunia sepak bola di Indonesia kembali bangkit seperti pada era 30 hingga 60-an, dimana Timnas Indonesia cukup diperhitungkan dalam gelanggang olahraga sepak bola," katanya. (ANT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.